RIO

3.4K 154 5
                                    

Maura adalah seorang gadis yang terlambat ku kenali. Aku yang bodoh ini salah mengira dan salah mengenali seseorang. Saat duduk di bangku SMA itu saat pertama kali aku meihatnya. Langkahnya yang terburu - buru membuatnya tidak sengaja menjatuhkan semua buku yanh sedang dia pondong. Padahal wajahnya lumayan manis dan cantik tapi entah kenapa dia selalu menunduk dan malu menampakkan wajahnya.

Meski dia ku bilang cantik, tapi ada seseorang yang lebih menarik hatiku namanya Melani. Dia adalah temanku sejak di SMP, aku sudah menyukainya sejak lama tapi aku begitu malu untuk mengungkapkannya. Kala itu dia datang menghampiriku dengan membawa sebuah kotak bekal.

"hai Rio", sapanya padaku.

"hai. Ada apa?"

"ini buat kamu"

"apa ini?", tanyaku penasaran

"buka aja"

Aku membuka kotak itu, lalu kulihat ada beberapa potong bolu gulung di dalamnya.

"ini buatan kamu?"

"iya"

"terimakasih ya"

"sama - sama. Oya aku ke kelas dulu ya?"

"iya"

Aku terus memperhatikannya sampai dia benar - benar tidak terlihat lagi dari pandanganku. Aku duduk di kursiku, lalu ku mulai cicipi kue itu. Rasanya enak, aku jadi semakin menyukainya.

Keesokkan harinya ku lihat ada sebuah kotak di atas mejaku, kotaknya mirip dengan yang di berikan Melani kemarin padaku. Aku membuka kotak itu, ku lihat ada bakpao berwarna merah muda hemp mungkin ini darinya karena dia suka merah muda. Aku mengambil bakpao itu, namun aku mencium aroma coklat, aku belah bakpao itu benar saja ini rasa coklat sayang sekali aku alergi coklat.

"woy apaan tuh?", tanya Dito teman sebangku ku.

"bakpao tapi rasa coklat"

"lah kan loe alergi coklat!"

"iya tapi mubazir kalau di buang, kalau di kembalikan nanti di bilang gak menghormati. Ehm buat loe aja deh", aku memberikan sekotak bakpao itu padanya.

"bener nih?"

"iya"

"lumayan buat sarapan"
Sayang sekali aku tidak bisa mencicip bakpao itu pasti rasanya enak. Rasanya seenak muffin yang sebelumnya dia berikan padaku.

Keesokan harinya ada kota bekal lagi diatas meja ku. Ada lagi? Aku pun penasaran dan bertanya - tanya, kenapa tidak dia sampaikan sendiri kepadaku? Kalau begini kesannya jadi lebih romantis kan? Nanti aku jadi semakin suka. Aku tidak sabar membuka kotak itu, isinya bakpao lagi! Tapi aku tidak mencium aroma coklat. Aku membelah bakpao itu ternyata isinya sayuran. Dengan segera aku melahapnya. Uhmm rasanya enak, bakpao yang kemarin pasti rasanya seenak ini juga.
Setiap pagi kotak bekal itu selalu ada di mejaku, aku di sambut oleh aroma dan rasa yang enak dari kue yang ada di dalamnya.

Aku tidak menyangka kalau Melani malu - malu begini, menjadi misterius tapi romantis. Kemudian aku menaruh pesan di dalam kotak yang telah kosong, dan setiap pagi kotak itu pasti sudah di tukar dengan yang memiliki isi. Tak lupa juga aku memberikan dia hadiah kecil, coklat, gelang, gantungan kunci. Melani membuat pagi ku jadi berwarna dengan kue - kue enak buatannya.

Aku pun jadi semakin suka padanya, tap aku heran kenapa dia tidak memberi langsung kepadaku? Se pemalu itu kan dia?. Aku mencoba membuka kontak ponselku, oh ya ampun aku tidak menyimpannya. Aku memang menyukainya namun aku begitu malu untuk meminta kontaknya atau menfollow media sosialnya. Semakin hari perasaan ini semakin memuncak, aku begitu jatuh cinta dengan nikamat kue buatannya itu terlalu cepat tidak sih kalau aku berandai dia menjadi istriku?

YAKIN (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang