Hari ini aku dan Hana mencoba membuat kue dari resep yang kami baca di internet. Hasilnya tidak bisa dibilang bagus, jadi aku simpan saja dikulkas berharap seseorang tertipu dengan tampilannya yang menarik. Tebak siapa yang tertipu?
Yap, taehyung.
Aku sempat mengira dia mati berdiri akibat makan dengan suapan besar, matanya membulat horor, sekitar bibirnya penuh krim kue. Aku mencoba menyentuhnya tapi Taehyung bereaksi berlebihan, terbatuk heboh hingga memuntahkan seluruh isi perutnya di lantai dapur rumahku.
"lima gajah dewasa bisa mati setelah memakan kue mu ini, sebenarnya apa yang kau masukan kedalam kue hingga rasanya seperti tahi kuda?"
"kau pernah makan kotoran kuda?"
Dia mengelap sisa krim kue di bibirnya, "yah... Hanya... Ck apa pentingnya, sih? Intinya rasa kue ini buruk, jangan pernah menyentuh dapur lagi!"
Meski sebal aku tidak bisa membantah karena yang dikatakan Taehyung itu benar adanya, mungkin aku dikutuk untuk tidak pernah bisa memasak seumur hidupku. Siapa yang peduli, sih? Bisa memasak ramyeon tanpa gosong pun patut aku sukuri, "terserah, sebelum pulang kau harus membersihkannya dulu jika tidak mau ibuku mengamuk."
Hari ini di rumahku cukup ramai, teman-teman yoongi mengungsi setelah tau bibi min baru saja pulang dari rumah sakit. Kondisi beliau sudah mulai membaik setelah perawatan pasca oprasi usus buntunya. meski terlihat biasa saja bahkan cenderung malas, Yoongi merawat bibi min dengan telaten.
Teman yoongi itu bisa dihitung jari tapi ketika aku menyimpan makanan di meja, semuanya akan lenyap tanpa sisa dalam sekejap. Mengerikan sih, mereka semua sudah bekerja tapi masih saja bermain game dengan ricuh sampai menumpahkan air dalam gelas. Semuanya heboh ketika hampir mengenai PSP milik yoongi, "untung ada Aera disini." aku tersenyum mendengar perkataan jimin barusan.
Dia itu tukang menyimpan banyak kontak wanita di ponselnya. Aku masih ingat peringatan yoongi waktu SMA dulu, "aku harus keatas dulu menemani Hana, kalian bersenang-senang saja."
"aku tidak tahu Aera masih saja cantik." sialan jimin.
"kau pikir cantik itu bisa luntur terkena angin dan air, hah? Bodoh. Sekolah tinggi tapi memikirkan hal dangkal." aku tahu itu suara hoeseok, dia membelaku? Ya ampun, aku masih bisa mendengar mereka membicarakanku dari lantai dua! Aku berusaha untuk tidak mendengar tapi tetap saja terdengar.
"kakak ini kenapa jadi sinis begini. Ahhh membosankan."
"berikan konsolnya padaku "
" kak jin memang bagus di bidang ini tapi tidak pernah menang sekalipun melawan jung..." aku segera menutup telingaku, enggan mendengar nama yang akan di sebutkan jimin tadi.
Itu hanya salah satu nama dengan kisah tragis lainnya. Aku kira jika sudah bertahun-tahun lamanya perasaan berdebar ini akan hilang. Jadi kesal. "kakak sepertinya ada tamu." Hana menyentuh tanganku yang menutupi telinga. Dia ikut denganku untuk melihat siapa yang membunyikan bel.
Voilà, jungkook dengan seragam angkatan laut lengkap selalu menjadi favoritku. " hai, aku ingin menjenguk Hana."
"ha-"
"PAMAN!!!" Ayah Hana itu kakak dari jungkook, aku belum menyebutnya karena terlalu sulit. Aku menahan nafas ketika jungkook menggendong Hana dengan ringan. "JUNGKOOK ANAK SIALAN KEMARI KAU!"
Apa teman yoongi itu tidak bisa menjaga ucapannya? Disini ada anak dibawah umur. Aku mempersilakannya masuk, jungkook langsung di sambut oleh yoongi dan teman-temannya. Kecuali Taehyung yang hanya berdiri mematungenatapku tajam.
Tuhan sekarang apa lagi?
***
Setelah chapter ini gue mau hiatus dulu ya~
Gk tau sampai kapan karena kondisi gue lagi gk bagus :"
Maaf yg buat nunggu lama...

KAMU SEDANG MEMBACA
Aera And Her World
Fanfic[ SELESAI ] Ini cerita tentang dunia milik Aera yang perlahan berubah mulai dari mengetahui bahwa teman dekat perempuan satu-satunya itu brengsek, Aera yang kesulitan merealisasikan minpinya, belum lagi yoongi sepupu pemalas yang ternyata punya bany...