5

17.9K 811 7
                                    

Suasana di mobil begitu senyap, baik William dan Willona sama- sama tidak ingin memulai percakapan.

"Lo kapan sih bang bisa nerima mama Mita jadi nyokap lo?" tanya Willona tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Gue nggak punya nyokap lagi dan gue nggak mau nerima siapapun jadi ibu gue lagi"

"Batu banget sih lo"

"Bodo"

Kini Willona dan William sudah berada disalah satu mall, mereka masuk ke dalam toko buku.

Sebenarnya William ragu untuk masuk ke dalam toko buku, pasalnya ia sama sekali tidak tertarik untuk apapun yang berhubungan dengan pengetahuan yang dibaca. Jika ia bisa memilih, ia lebih suka mendengarkan dan melihat yang berhubungan dengan pengetahuan dari pada membacanya.

Walaupun begitu William tetap masuk ke dalam menemani Willona. Bagi William, adik bungsunya itu masih terlalu dini ditinggal, padahal adiknya sudah kelas 2 SMP.

"Bang, gue ke sana dulu ya" pamit Willona tanpa menunggu jawaban William.

William melirik kepergian adiknya dan kembali mengelilingi rak komik, saat William akan berbelok ke sebelah, ia tak sengaja menabrak seseorang.

Bruk

"Awwh"

"Sorry lo ga papa?" William membantu perempuan yang ditabraknya itu.

"Kesya" gumam William, ia baru menyadari perempuan yang ditabraknya adalah Kesya.

"William, lo ngapain disini?" Kesya melirik kebawah dan merapikan bukunya yang ada dibawah.

"Lo ngapain disini?" tanya William balik.

Kesya tersenyum mendengar pertanyaan William. Rasanya aneh jika William menanyakan hal itu pada anak kutu buku seperti Kesya.

"Gue disini beli buku, sekalian baca buku. Gak mungkin kan tipikal kayak lo baca buku juga kayak gue lakuin sekarang ini" Kesya menatap William yang sudah tak nyaman karena disudutkan.

Sebenarnya Kesya masih ingin berlama lama dengan William, namun ia tau jika sekarang bukan waktu yang tepat jadi ia memutuskan untuk segera pergi.

"Em, gue-" William mengaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia sangat bingung menyikapi obrolannya ini.

"Ga usah dijawab, kalo gitu gue duluan ya Will" pamit Kesya dengan senyum manisnya. Saat Kesya ingin berbalik, William menahan tangannya.

"Gue boleh minta nomor hp lo" William memberikan ponselnya pada Kesya.

Kesya menyerngitkan keningnya "Untuk apa?"

"Buat lebih dekat dengan lo"

Pernyataan William tadi sukses membuat kaki Kesya kehilangan tenaganya. Hampir saja gadis itu jatuh karena kalimat sepele yang mungkin tidak diperdulikan pengucapnya.

William mengeryit melihat perubahan dari sikap Kesya. Wajah Kesya merah merona seperti kepiting rebus dengan gerakan malu- malu.

Kesya mengambil ponsel William, ia menuliskan nomornya dan mengembalikan pada William setelah itu ia pamit meninggalkan William.

...

"Aaaaaaakkhhhhh" Kesya lompat kegirangan diatas tempat tidurnya.

Ia mengambil ponselnya, mengaktifkan keras suara notifikasinya lalu mencium ponsel berkali-kali dan menyimpan diatas meja.

"Pokoknya gue ga boleh bertingkah bodoh lagi di depan William. Ini perkembangan yang sangat pesat" Kesya tersenyum sambil melihat ponselnya.

"Kesya"

Young Mommy [Tersedia Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang