Dinegara lain...
Jakarta, Indonesia 16:00 wib
Daniel membuka matanya, dari dia tidur sampai dia bangun William tidak beranjak maupun beraktivitas. Hal itu membuatnya mengernyit, bingung.
"Lo dari tadi gak pindah?"
William menoleh, melihat Daniel yang sudah bangun. Pertanyaan itu membuatnya melirik jam yang ada di tangannya lalu menghela nafas pelan.
"Udah 2 jam dari gue tidur"
William mengabaikan ucapan Daniel, ia memilih memainkan handphone
"Buatin gue jus mangga"Daniel yang sudah mulai dengan aktivitasnya menatap tajam William
"Tuan muda William yang terhormat, biarkan saya memberi tahu tuan, bahwa saya tidak lagi menjadi pembantu tuan sejak 1 bulan yang lalu"William membalas menatap daniel "Pelit amat, sekalian buatin kan lo lagi bikin minum"
Walaupun Daniel tidak mengubris perkataan William, ia tetap membawakannya. lagian ia juga sedang membuat jus alpokat.
"Gak terasa ya udah 3 tahun semenjak lo nidurin Kesya"
William hampir saja melemparkan gelas berisi jus yang dipegangnya. Ia sangat malas jika Daniel membicarakan tentang Kesya
"Paan sih lo" ucap William ketus.
"Pujaan hati gue itu sekarang dimana ya?" gumam Daniel sambil menatap langit- langit apartemen yang mereka beli berdua.
"Ingat lo udah punya Dina" ucap william memperingatkan.
"gue gak punya hubungan apa- apa sama Dina"
"Clarisa, Abila, Fani gimana?"
William menyebutkan semua perempuan yang pernah dekat dengan Daniel. Entah mengapa setelah kepergian Kesya, pria itu menjadi playboy dan suka mempermainkan perempuan.
Jika dilihat kontak handphone Daniel hampir seluruh isinya adalah nomor perempuan. Laki- lakinya hanya William, ayahnya dan Randy.
"Gue gak pernah pacaran sama mereka"
"Tapi lo selalu ada buat mereka dan lo selalu memperioritaskan mereka"
"Gue gak pernah janjiin mereka apapun termasuk untuk jadi pacar gue"
"Tapi sikap lo buat mereka mikir kalo lo ngasih mereka harapan, bodoh"
Percakapan Daniel dan William sepertinya sudah mulai serius. Daniel dapat merasakan dirinya sedang dipojokkan oleh William.
"Ah, bodo amat. Sekarang lo, kenapa lo gak mau dekat sama cewek lagi?"
William terdiam dengan tangan yang sibuk memutar gelasnya. Ia sebenarnya juga bingung dengan dirinya sendiri. Dulu ia sangat suka bermain perempuan, tetapi setelah semua hal yang terjadi dengan dirinya dan Kesya, entah mengapa ia menjadi tertutup dan terkesan sombong pada perempuan.
"Bukan urusan lo"
Daniel tersenyum mendengar jawaban William, sudah jelas jika ia ingin segera mengakhiri percakapan ini.
"Jangan jangan lo-, wahh.... gak mungkin" Daniel menggeleng dan bangkit dari duduknya.
"Gak mungkin apa"
Kehebatan William selain memenangkan hati perempuan adalah pandai mengendalikan sikap dan emosinya. ia sangat sulit diartikan pada lawan jenisnya dan ia bisa bersikap sangat tenang dalam keadaan apapun
"Lo suka sama Kesya?"
"Harus banget kita ngomongin dia?" tanya William tenang.
"Gue kenal lo dari SMA, kalo lo bohong lo tenangnya berlebihan. Panik dikit napa, kayak tertangkap basah suka seseorang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy [Tersedia Ebook]
Ficțiune adolescențiaku mencintai dia dengan sederhana, apa adanya. aku tak merubah apapun yang ada didalam diriku. aku menjadi aku apa adanya. aku tau resiko dari mencintainya. terluka. aku sangat mengerti tentang itu. aku sadar, bahwa aku mencintai orang yang salah...