Daniel dan William menghela nafas berat, mengerti bagaimana sifat dan karakter Anisa. Rian dan Tian mulai panik sendiri karena adiknya diculik.
Dalam hati William pun sangat panik, apalagi ia mendengar suara Kesya teriak meminta pertolongan dan tiba-tiba diam. Didalam pikirannya, William berasumsi yang negatif. Lebih baik jika mulut Kesya dibekap, jika Kesya dilukai atau hal semacamnya, bagaimana. Kepala William mulai berat memikirkan itu semua.
"Kalian tahu nggak kira-kira dimana Anisa kalian itu nyembunyiin Kesya?" pertanyaan absurd ini dikeluarkan dari bibir Tian.
tiba-tiba datang sebuah mobil putih berhenti didepan rumah Kesya, Revan dan Elsha turun dari mobil dan bertos ria dengan Tian dan Rian. Mereka tak menyadari wajah tegang dan panik dari keempat orang itu.
"Kak kembar, Kesya ada?" tanya Elsha sambil melihat William dan Daniel bingung, asing.
Daniel menatap Elsha dari atas sampai bawah. Cantik. Apa mungkin Kesya ikut- ikutan cat rambut dari dia. Wajahnya dilapisi bedak tipis, bulu matanya lentik dan bibirnya pink mempesona. Gayanya elegan dan tubuhnya proporsional. Nggak kalah cantik dari Kesya.
Saat Daniel sibuk mengamati rupa Elsha,sebaliknya William malah melihat Revan. Laki-laki ini yang selalu ada di instastory milik Elsha.
Siapa dia, pacarnya Kesya? Enggak mungkin.
William langsung menggeleng pelan dan mengusir semua pikiran negatifnya. Kesya miliknya seorang.
"Kesya hilang" jawab Tian singkat.
Dua kata yang membuat Elsha dan Revan terkejut namun ragu, karena keempat dari mereka tidak ada yang terlihat panik, dan berniat mencari.
"Lo serius kak?" tanya Revan memastikan.
Tian mengangguk.
"Kok bisa? Emang tadi dia bilang mau kemana? Siapa yang culik? Trus kalian diam aja dari tadi?"
William menatap Revan tajam. Dalam hatinya mengumpat kesal. Kurang ajar sekali anak ini, dari tadi semuanya juga mau mencari Kesya, cuma kan kalo seperti ini enggak boleh gegabah. Nanti kalo penculiknya macem-macem sama Kesya gimana?
"Lo laki, tapi bawel banget. Kita juga mau nyari kali"
Revan maju menuju William "Trus lo mau apa? Gue sayang sama Kesya jadi gue berhak kayak gitu ke Kesya"
William melemparkan smirk nya pada Revan.
Nantangin nih bule satu.
"Lo yang sayang sama Kesya, kan? Tapi Kesya sayangnya sama gue. Lo bisa apa?"
Revan terdiam. Ia baru menyadari satu hal, ini pasti alasan kenapa Kesya tidak bisa langsung menerimanya, ini adalah alasan Kesya tidak mau dekat sama laki- laki lain.
Yap... dia masa lalu Kesya. Revan yakin itu.
Revan lihat William bukan orang yang suka untuk membuat cerita atau melebihkan cerita. Revan dapat memastikan dari tatap mata William yang begitu percaya diri, kalo yang ia ucapkan itu benar.
Karena suasana makin memanas Rian langsung menjauhkan mereka berdua
"Udah, ini mau lanjutin berantem atau nyari Kesya? Kalo mau lanjutin berantem kita nontonin lo berdua dulu dah, biarin si Kesya kenapa- napa"William dan Revan yang saling bertatapan tajam langsung melihat kearah Rian dan sontak mendapatkan pukulan kepala dari pria itu "Nggak ada otaknya emang lo berdua"
"Pertanyaan gue tadi jawab napa?"
William dan Daniel menggeleng pelan.
"Eh, tapi tadi lo nelpon masuk kan nomornya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy [Tersedia Ebook]
Ficção Adolescenteaku mencintai dia dengan sederhana, apa adanya. aku tak merubah apapun yang ada didalam diriku. aku menjadi aku apa adanya. aku tau resiko dari mencintainya. terluka. aku sangat mengerti tentang itu. aku sadar, bahwa aku mencintai orang yang salah...