Kesya sudah berada dirumahnya. ia pulang menggunakan taksi online, sebenarnya ia kesal dengan dua teman kelompoknya itu. Awalnya Kesya sudah berekspetasi akan pulang bersama William dan akan memulai semua dari awal, termasuk kisah cintanya. tapi nyatanya Daniel dan William sama sama tidak peka dan membiarkan kesya pulang sendirian.
Walaupun sekelompok dengan William nyatanya tidak membuat mereka langsung akrab. William sangat dingin dan hanya bicara jika itu penting. Jika bisa ditanya pada Daniel, pria itu lebih memilih bertanya pada Daniel dibanding padanya.
Ada rasa sesak ketika William mengabaikan dirinya. Ia melihat bagaimana sifat asli William dari dekat. William yang ada dalam ilusinya adalah pria yang baik, walaupun badboy, ia mungkin akan bersikap lembut dan ramah pada perempuan. Tapi....
Apa mungkin setelah ini Kesya akan move on dari William?
Kesya menarik selimutnya, ia duduk bersandar ditempat tidurnya, mengingat pertanyaan Daniel tadi, ia ragu dengan jawaban William. Jawabannya ambigu dan tidak tepat sasaran, tapi William melihatkan keseriusannya dengan jawaban itu.
Sekarang banyak sekali pertanyaan yang timbul dari otak cantiknya.
"William udah punya cewek blom, sih?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"William kan ganteng, pasti banyak yang suka"
"Gue kira kira kriteria cewek yang disuka, nggak ya"
...
Matahari pelan- pelan mulai menunjukkan sinarnya. Walaupun masih jam setengah tujuh Kesya sudah siap dengan seragam dan sepatunya. Ia berdiri di kaca besar yang memantulkan bentuk tubuhnya sampai ke pinggangnya. Kesya teringat akan pertanyaannya tadi malam, sekarang ia melihat tubuhnya dari kaca dan mulai ragu apakah ia masuk dalam kriteria William atau tidak.
Sebenarnya Kesya anak yang cantik, namun ia tidak pernah menunjukkan itu pada teman- temannya di sekolah.
Sehari harinya Kesya hanya mengucir kuda rambutnya, menggunakan kacamata yang modern dan tidak ada hiasan wajah yang menonjol.Walaupun begitu ia sudah bertekad akan membuat William jatuh hati padanya. Ia akan membuat William meliriknya tanpa harus merubah apapun yang ada di dirinya.
Kesya turun tangga perlahan, ia melihat mama, papa dan kakak laki laki dan adik laki lakinya.
"Pagi ma, pa, kak Rian, kak Tian"
"Pagi sayang"
"Pagi pendek"
"Pagi jelek"
"Paan sih,kak?"
...
William keluar dari kamarnya, ia menuruni anak tangga satu persatu. Matanya melihat meja makan yang sudah terisi ayah ibu dan kedua adiknya.
"Eh, William sarapan dulu sini, nak" ajak mama William.
William duduk di kursi yang kosong, ia mengambil roti dan selai cokelat.
"Kak Will, lo balik sekolah ada waktu nggak?" tanya Willona, adik perempuan William.
"Kenapa emang?" tanya William sambil mengunyah rotinya.
"Temenin gue ke toko buku, boleh ya" pinta Willona dengan senyum manisnya.
"Enggak mau gue, ajak aja tuh si Wirlan" tolak William.
"Nggak bisa gue hari ini, ada latihan basket di sekolah" ucap Wirlan salah satu adik William.
"Pelit banget sih lo dua, jadi abang" cibir willona "ma, liat tuh abang gajel semua"
"Yaudah, gue anter. ribet banget sih lo jadi cewek" cibir William "Dasar lo pengadu"
"Biarin" ucap Willona menjulurkan lidahnya "Bang Will, makasih ya"
...
Kesya sudah ada dikelasnya, ia benci ini. Jam kosong. rata rata siswa menyukai jam kosong, apapun alasannya, tapi tidak dengan Kesya.
Kesya adalah anak yang tertutup, sulit beradaptasi dan ia tidak suka melakukan hal yang akan membuang waktunya. Bukan berarti ia tidak pernah gabut, hanya saja ia tak suka membuang waktu untuk hal kosong yang tidak berguna.
Kesya melihat seluruh kelas, teman temannya ada yang sedang main game. Para perempuan biasanya berkumpul di pojokan sambil membicarakan orang lain, dan laki laki sibuk dengan satu ponsel, entah apa yang mereka lihat.
Kesya melihat pujaan hatinya. William sedang duduk dan ngobrol bersama Daniel. Jika tidak ada guru William dan Daniel dengan senang hati berada di kelas dan duduk bersama dibelakang.
Kesya bosan, akhirnya ia melangkah ke luar kelas. Saat tiba dipintu ia melihat Adit, si ketua kelas masuk ke kelas.
"Woy, kumpul tugas biologi semalem, cepat!"
Mendengar itu Kesya kembali ke mejanya, mencari flashdisk dan menghampiri meja William "Will, kemaren gue suruh print tugas kita, mana?" tanya Kesya gugup.
William mengambil makalah dari dalam tasnya "Nih, oh iya gue boleh nanya satu hal sama lo"
"Apa?"
"Lo, kenapa kalo sama gue gugup gitu?"
Pertanyaan William nyaris membuat jantung Kesya keluar dari tulang rusuknya, ia bingung harus menjawab apa. Apakah ia terlalu kentara menampakkan kesukaannya pada William?
"Nggak kok, biasa aja. yodah gue kumpul dulu" Kesya pergi dari Daniel dan william
Daniel melihat kepergian Kesya dengan bingung, tiba tiba ada ide licik yang terpintas di kepalanya.
"Will"
"Apaan?"
"Gue tantang lo"
"Tantang? Lo mau nantangin gue apa?" william melihat sekeliling yang sibuk dengan aktivitasnya
"Lo badboy, kan?"
"Kan bad-nya bareng lo"
"Nakal, kan? Semua bisa ada dikendali lo, kan?"
"Ya, iyalah William Pratama"
"Gue tantang lo, dalam waktu sebulan, lo harus buat Kesya jatuh hati sama lo dan "
"Dan apa?" William menunggu perkataan Daniel yang masih menggantung.
"Tiduri dia, gimana?"
William menatap Daniel serius "Lo becanda, kan?"
"Kalo lo bisa melakukan itu semua, gue bakal nuritin tiga permintaan lo, gimana?" Daniel menjulurkan tangannya.
William tampak berpikir. Ini bukan tantangan biasa, walaupun William badboy, ia masih mempunyai otak untuk meniduri anak gadis orang.
William melihat Daniel yang tersenyum meremehkan "Kalo gue suruh lo buat jadi pembantu gue?"
"Asalkan lo bisa ngelakuin yang gue minta"
"Deal" William menjabat tangan Daniel yang sedari tadi terulur. Daniel mengambil kertas dan pena, menulis dan memberikan kepada William.
"Nih, tanda tangan" William mengambil kertas yang berisi surat pernyataan perjanjian dan menandatanganinya.
...
Kesya duduk dikursi perpustakaan, ia sangat serius membaca sampai sampai ia tak melihat ada William didepannya.
"Aakhh" Kesya menurunkan bukunya dan ia terkejut dengan apa yang ada di depannya.
"William, lo ngapain disini?" tanya Kesya yang bingung dengan sikap Wiliam yang plinplan.
"Gue mau nanya sesuatu sama lo"
"Apa?"
"Lo suka sama gue, lo cinta sama gue, sejak kapan?" tanya william bertubi tubi.
TBC
Vote dan coment
typo bertebaran
thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy [Tersedia Ebook]
Novela Juvenilaku mencintai dia dengan sederhana, apa adanya. aku tak merubah apapun yang ada didalam diriku. aku menjadi aku apa adanya. aku tau resiko dari mencintainya. terluka. aku sangat mengerti tentang itu. aku sadar, bahwa aku mencintai orang yang salah...