18.

16.7K 782 9
                                    

Daniel menatap peremupan yang ada di depannya itu tanpa berkedip. ia masih tak percaya jika ia dapat melihat orang yang dulu sangat ia cintai, orang yang dulu menjadi alasan mengapa ia berubah seperti sekarang 'playboy cap kadal'. 

Setidaknya seperti itu ungkapan William pada Daniel ketika Daniel sedang dekat dengan perempuan. Ia juga senang dengan fakta orang pertama yang bertemu dengan Kesya setelah perginya perempuan itu sangat lama.

"Lo nggak seharusnya ada disini!"

Daniel tetap diam, masih menatap perempuan itu dengan damai walau sudah di usir secara halus.

"Dan, gimana ka-" Kesya hampir terjatuh. Ia terkejut sekali saat Daniel tiba- tiba memeluknya dengan erat.

"Lepasin" Kesya meronta dalam rengkuhan. Namun tubuh Daniel jauh lebih kuat.

"Sebentar aja"

Kesya membiarkan Daniel, bagaimana pun ia akan tetap kalah akan tenaga seorang laki- laki "Dan, gue nggak bisa-"

"Gue tahu. Boleh ya gue bicara sama lo berdua. Sebentar aja"

Kesya sebenarnya tidak mau. Ia tak ingin membuka luka lama itu lagi. Sudah 3 tahun Kesya berjuang bertahan atas semua hal yang menimpa dirinya. Ia sudah cukup kuat untuk bertahan atas semua penderitaan tanpa siapapun yang disisinya. Namun, ia juga tidak ingin membiarkan masalah ini selesai tanpa ada penjelasan dan penyelesaian.

Ia tahu bahwa pergi ke London bukan meyelesaikan masalahnya dengan Daniel maupun William. Kepergian Kesya ke London hanya bentuk pelarian diri dan memperlambat selesainya masalah karena  ketidaksiapannya untuk bertemu dua pria itu.

Kesya akhirnya mengangguk setuju. Ia dan Daniel menuju gazebo dibelakang rumahnya. Rumahnya hanya ada dirinya dan asisten rumah tangga karena semuanya pergi. Nia dan Nael sedari tadi sudah diculik oleh mamanya untuk diajak shopping  kebutuhan bayi.

"Trus lo mau ngomongin apa lagi?"

Daniel menoleh pada Kesya. Tidak menyangka Kesya sangat to the point. Ia bahkan masih gugup karena baru bertemu lagi setelah sekian lama.

"Gue mau minta maaf sama lo. Gue tahu ini udah lama, tapi gue ingin mengungkapkan penyesalan gue karena jadiin lo bahan taruhan"

Kesya menatap Daniel yang tertunduk. Wajah penuh penyesalan itu membuatnya berpikir Daniel sekarang sudah banyak berubah.

"Sulit maafin lo, tapi udahlah semuanya udah terjadi"

Selesaikan dan tutup masalahnya. buka lembaran baru dan jalani kehidupan mu. Tapi jangan lupakan masalah  itu agar menjadi pembelajaran

Daniel mengangkat kepalanya dan tersenyum. Ia bisa melihat bahwa Kesya menyikapi masalah itu dengan dewasa. Mungkin juga karena mereka sudah bukan anak- anak lagi.

Daniel terdiam sejenak. ia ingin mengungkapkan pada Kesya bahwa William sangat ingin bertemu dengannya. Namun ia tidak mau nanti Kesya kembali membencinya. Ia sudah sejauh ini masuk ke rumah dan bencengkrama. Ia tak mau mengambil resiko diusir karena membahas William. Tapi...

"Kesya, William mau ketemu sama lo"

Kesya yang sedang menikmati pemandangan belakang rumah menatap Daniel dengan serius. mencoba mencerna ulang yang diucapkan pria itu.

"Gue tahu lo nggak bakalan mau, cuma cepat atau lambat lo bakal ketemu dia. setidaknya masalah kalian harus seleaaikan, Sya"

Kesya benar- benar tertegun. Semua yang diucapkan Daniel benar. Kesya menghela nafas sebelum mengangguk setuju. Ia akan membuat jadwal temu dengan William nanti.

Young Mommy [Tersedia Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang