dix

7.9K 1.1K 97
                                    

"Kenapa kau begitu bodoh, Taehyung?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau begitu bodoh, Taehyung?"

Taehyung mendengus kesal. "Aku ke rumahmu untuk mencari solusi, bukan untuk dimaki."

Jimin merotasikan bola matanya. "Aku selalu memberimu saran. Tapi kau selalu saja mengacaukan semuanya. Sekarang aku harus bagaimana lagi?"

"Kau kan pintar soal seperti ini. Jadi kau harus memikirkan apa yang harus ku lakukan selanjutnya." Taehyung tersenyum sambil merayu sahabatnya— Park Jimin.

"Shit! Memangnya apa yang kau pikirkan, Kim Taehyung? Aku masih tak percaya kau mengatakan kalimat sejahat itu pada Jennie. Jujur padaku, kau memang bersikap seperti itu pada Jungkook agar tak kalah saing 'kan?"

Taehyung mengerjapkan matanya kaget. "A-aku—"

"Sekali lagi kau mengelak, aku takkan membantumu lagi." ancam Jimin.

Aish .. "Iya iya! Memang benar aku melakukannya karena aku tak mau kalah saing. Lagipula aku sangat emosi saat itu, Jimin. Mereka berjabat tangan sangat lama. Dan bodohnya gadis itu malah memanggilku Paman dihadapan bocah itu."

"Ya karena memang kau seperti Paman-Paman." ledek Jimin.

"Sialan kau, Park Jimin!"

"Jadi bagaimana? Kau masih mengelak soal perasaanmu ke Jennie atau—"

Taehyung menggeleng lemah. "Aku memang memiliki perasaan pada Jennie."

Jimin melotot kaget. "I knew it! Sudah ku duga! Kau pasti memiliki perasaan padanya." serunya kegirangan. "Jadi .. kapan kau menyadarinya? Tadi malam? Kemarin?"

"Sudah lama." jawab Taehyung.

"Fuck!" geram Jimin tak percaya.

"Are you cursing me now?" tanya Taehyung tak terima.

Jimin memejamkan matanya sejenak. Ia berusaha untuk sabar kali ini. Padahal ia ingin sekali memukul Taehyung.

"Kenapa kau tak mengatakannya padaku? Kenapa kemarin mengelak?" tanya Jimin dalam mode berusaha sabar.

Taehyung menghela napas berat. "Kau pikir mudah bagiku untuk melakukan ini? Tidak, Jimin. Jennie adalah anak baptisku. Walaupun Paman Gong adalah Ayah asuhnya. Tapi tetap saja aku yang membawa Jennie ke rumah. Jennie memanggilku Paman. Orang-orang terlanjur memandang kami sebagai Paman dan keponakannya."

Jimin bungkam dan memilih untuk menyimak.

"Tidak mudah merubah pandangan orang lain, Jimin. Jika sekali saja perasaanku ketahuan oleh Jennie, semuanya akan berubah. Mungkin ia akan kembali padaku dan bahagia bersamaku. Tapi ada kemungkinan juga ia akan meninggalkanku."

Jimin mendadak menjadi iba kepada Taehyung. Apalagi wajah Taehyung terlihat frustasi dan bersedih.

"Banyak sekali kemungkinan terburuk di dalam hubungan kami. Aku tak ingin itu terjadi. Makanya selama ini aku memilih bungkam. Tapi .. ku rasa lebih baik kali ini aku mengatakannya kepadamu."

[✔️] DELPHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang