Damdong: Try to Escape

534 43 62
                                    


"HAH? APA? TIDAK MUNGKIN!!!" seorang gadis membanting bukunya di atas meja membuat kawan yang ada di dekatnya hampir copot jantungnya.

"Yak unnie! Kau mau membuatku mati hah?!" seorang gadis berambut pink mengomel karena kelakuan mendadak dari kawannya.

"Ah mianhae Yoohyeon-ah. Ah aku rasa aku gila setelah mendengar ini." gadis itu menjambak rambutnya sementara gadis bernama Yoohyeon tadi menatapnya miris.

"Heol memang seburuk itu beradu peran dengannya unnie?"

"Yak! Kau tak tahu aku sangat anti padanya!"

"Unnie kau harus hati-hati dalam membenci orang. Bisa jadi nanti kau menyukainya." Yoohyeon berkata dengan santai sambil memakan cemilannya.

"Yak Kim Yoohyeon! Neo michyeosseo? Ah jinjja!"

"Handong unnie, kukira kau pemain teater yang profesional. Kenapa kau malah uring-uringan seperti ini?"

"Aku tidak bisa tenang jika lawan bermainku Lee Yoobin!"

Yoohyeon mengendikkan bahu lalu melanjutkan makan. Handong tak bisa tenang. Dia kaget mendengar berita ini pagi-pagi dari teman teaternya Kim Yoohyeon.

Gila ini gila. Bagaimana aku menghadapi ini?!, batin Handong frustasi

*****

Bukan menjadi rahasia lagi jika Handong mahasiswi cantik dari klub teater sangat anti terhadap Lee Yoobin. Lee Yoobin hanya berbeda 2 tahun darinya dan juga termasuk anggota teater.

Tak ada yang tahu bagaimana Handong bisa mengenal Yoobin padahal Yoobin masih baru ketika dia masuk ke klub teater.

"KAMU!!!" reaksi terkejut Handong mengejutkan anak-anak teater yang lain. Bagaimanapun juga Handong terkenal dengan aura princessnya. Julukan Princess of Wuhan pun sudah menjadi bagian dari Handong. Tidak heran ketika Handong berteriak karena sosok Lee Yoobin membuat anak-anak teater terkejut.

"Unnie apa kau tidak ingin bercerita padaku bagaimana kau mengenal Yoobin? Kau tahu dia sungguh baik. Dia banyak menolongku." Yoohyeon mencoba bertanya pada Handong. Saat itu kelas mereka sudah usai dan mereka sedang ada di kantin. Handong langsung menatapnya tajam membuat Yoohyeon segera mengangguk mengerti.

"Ya ampun Dongdong jangan membuat puppy ku ketakutan." seorang gadis berambut pirang duduk di sebelah Yoohyeon dan merangkul gadis tinggi itu.

"Siyeon unnie!"

Gadis yang dipanggil Siyeon itu hanya tersenyum sebagai jawaban. Handong memandang malas-malasan pada Siyeon.

"Aku tidak akan membahas tentang ini. Lagipula ini bukan hal yang penting." kata Handong pada akhirnya.

"Aku mengerti. Bahkan sekarang kau mendapat julukan baru. Hmm coba kutebak. Putri cantik penuh kejutan?"

"Yak Lee Siyeon!"

"Hahaha mianhae. Berita ini sudah menyebar sampai di klub vokal. Baiklah aku akan membawa Yoohyeon pulang bersamaku. Kajja puppy ku kita main game lagi di tempat biasa."

Yoohyeon mengangguk dengan semangat "ne. Kajja unnie."

"Hentikan tingkah kalian! Aku geli melihatnya."

"Annyeong Dongdong." Siyeon dan Yoohyeon pun berlalu.

Sementara itu Handong dengan hati kesal kembali menikmati makan siangnya. Dia melihat jam tangannya. Kegiatan klubnya hampir dimulai.

Handong menghela nafas. Sejak dia tahu lawan mainnya Lee Yoobin dia tidak bisa bersemangat lagi. Ada hal besar yang disembunyikan Handong. Dia merasa jika orang lain tahu rahasianya itu akan menjadi sebuah masalah. Rahasia dirinya dan juga Lee Yoobin.

Dreamcatcher One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang