"Siyeon! Apa kau sudah siap?" seorang pria paruh baya membuka kamar sembari menunggu gadis yang dipanggilnya tadi selesai dengan urusannya."Ne." gadis bernama Siyeon itu melangkahkan kakinya mendekati pintu kamar. Menghampiri pria paruh baya yang menunggunya.
"Baiklah. Kuharap kau tidak mengecewakanku Lee Siyeon."
"Aku tidak akan mengecewakanmu Abeoji."
.
.
.
.
."Kim Yoohyeon hari ini kau ada interview kan? Kenapa belum bersiap?" seruan seorang gadis berambut orange membuat seorang gadis bernama Yoohyeon tadi semakin panik.
"Huwaaa unnie. Aku gugup." Yoohyeon merajuk sambil berlarian ke sana kemari mengambil keperluannya.
"Ng kenapa kau harus gugup? Ini hanya interview biasa Yoohyeon-ah." gadis tadi menanggapi kepanikan Yoohyeon dengan santai.
"Yak Handong unnie! Aku belum pernah interview. Berbeda denganmu yang sudah menjalani banyak interview!"
"Ah maaf. Aku lupa kau baru lulus dan baru ini kau interview kerja."
"Jika bukan karena kita sahabat, aku ingin melemparmu sekarang unnie." Yoohyeon kini memakai bajunya sambil terus mengomel.
"Astaga kalau begitu aku akan mengadukanmu pada Yoobin."
"Yak unnie!"
"Hehehe aku hanya bercanda." Handong menutup bukunya lalu menghampiri Yoohyeon yang tengah memakai sepatunya "Yoohyeon-ah good luck! Aku harap kau bisa bekerja di perusahaan itu. Kau sudah lama kan ingin bekerja di sana. Jangan tunjukkan kecerobohanmu di sana." Handong merapikan rambut Yoohyeon yang sedikit berantakan lalu menepuk bahu Yoohyeon.
"Unnie ..."
"Cukup kau santai dan jangan tegang. Itu akan membantumu mengatasi kegugupanmu."
"Unnie apa menurutmu aku akan lolos?" Yoohyeon bertanya sambil menunduk.
"Jika ya itu berarti memang kau ditakdirkan bekerja di sana. Kalau tidak masih banyak perusahaan yang akan menerimamu."
"Unnie yakin sekali."
"Segera berangkat dan jangan melakukan banyak kesalahan. Enjoy dan tenang oke?"
"Oke unnie."
.
.
.
.
.
.Dan disinilah Yoohyeon berada sekarang. Dia berada di antara banyak peserta interview yang hadir hari ini. Yoohyeon menelan ludahnya gugup. Apa dia akan lolos?
Lihatlah mereka semua yang ada di sini. Mereka semua tampak berkelas dan begitu siap. Yoohyeon merasa minder pada dirinya. Dia menghela nafas berusaha menyingkirkan pemikiran buruk itu dari otaknya.
Ting!
Sebuah pesan masuk ke ponsel Yoohyeon. Yoohyeon segera membukanya dan ternyata pesan itu berasal dari Handong.From: Handong unnie
Ingat Yoohyeon-ah
Lupakan pemikiran negatifmu okay?
Buat dirimu enjoy dan jangan panik
Kamu termasuk orang yang terbaik karena bisa masuk tahap interview
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamcatcher One Shoot
Fiksi PenggemarHanya kumpulan one shoot member Dreamcatcher . . Gxg area although i can make friendship or sister ship If you don't like this, please don't read ^^