JiBo: Haunted

369 27 45
                                    

WARNING: Siapin ember karena mungkin bakal banyak bawang
Dan juga oneshoot ini bakal panjang jadi siap bosen ya ^^
Happy enjoy~~

.
.
.
.
.

Ayo, ayo jangan tinggalkan aku seperti ini
Come on, come on don't leave me like this

Saya pikir saya sudah tahu
I thought I had you figured out

Tidak bisa bernapas saat Anda pergi
Can't breathe whenever you're gone
.
.
.

Hingga detik ini mungkin Jiu akan terus menyesali apa yang menjadi kesalahannya 2 tahun yang lalu. Tak peduli bagaimana dirinya terus menghindarinya. Kejadian itu adalah kesalahannya.

" Jiu unnie berhenti minum" Tampak seorang gadis bersurai hijau kebiruan langsung meraih gelas yang Jiu pegang.

Ya, Jiu sejak 3 jam yang lalu menghabiskan waktunya dengan meminum wine. Dami, gadis bersurai hijau kebiruan tadi selaku sepupu Jiu sengaja datang untuk mengeceknya.

"Astaga Jiu unnie kau sama saja merusak dirimu jika begini" Seorang gadis lain muncul tak lama setelah itu.

"Handong unnie, tolong urus Jiu unnie sebentar. Aku akan ke supermarket sebentar untuk membeli makanan"

Handong mengangguk paham. Tak lama setelah Dami pergi, Handong duduk di seberang Jiu. Memandang gadis yang tampak begitu mengenaskan di depannya.

"Unnie sampai kapan pun kau menyesali semua, itu tidak berguna. Harusnya unnie tahu dari awal konsekuensi pekerjaanmu akan berpengaruh besar kepadamu."

Jiu perlahan memandang Handong. Dia tertawa seperti ada yang lucu membuat Handong kebingungan.

"Unnie"

"Dong-ah, kau harus tahu satu hal. Aku sengaja membunuhnya aku sengaja melakukannya. AKU SENGAJA MELAMPIASKAN PADANYA KARENA AKU MEMBENCINYA"

Jiu menangis. Ya, Handong cukup mengenal dengan baik bahwa gadis itu amat sangat jarang menangis. Handong menatap prihatin. Seolah ada yang disembunyikan Jiu selama ini.

"Unnie, selama setahun dia pergi kau masih baik-baik saja selama ini. Lalu kenapa kau baru kehilangan dia sekarang? Apakah ada cerita yang tidak ingin kau ceritakan pada Dami?"

Jiu kembali tertawa. Handong bisa melihat bagaimana hancurnya Jiu. Tentu saja dia yakin ada fakta yang dia temukan setelah setahun kepergian orang yang dikasihi Jiu.

"Aku saat itu sangat yakin jika aku membencinya meskipun aku membunuhnya. Aku tak akan pernah menyesal dengan keputusanku"

"Tapi, seseorang mengatakan padaku fakta apa yang dilakukan Sua selama ini agar aku membencinya. Agar aku bisa yakin dengan tujuan awalku untuk membunuhnya" Jiu semakin menangis mengingat semua kenangan buruk yang terlintas di pikirannya

*******

Tidak pernah terfikirkan oleh Jiu sebelumnya jika dia yang terbiasa bersikap profesional selama bekerja dengan targetnya bisa jatuh hati pada sosok Kim Sua. Sua adalah targetnya, target yang seharusnya dia bunuh. Namun rasionalitas Jiu seakan bertekuk lutut ketika sosok Sua malah mengetuk hatinya.

Bagi Jiu, Sua adalah orang yang dia nanti selama ini. Tanpa banyak pikiran, Jiu bahkan senang hati ketika Sua mengajaknya menjalin hubungan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dreamcatcher One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang