Will you stay?

309 23 16
                                    


Seorang gadis bersurai silver perlahan berjalan menuju singgasana nya. Singgasana yang tampak begitu sepi dan gelap.

Dia duduk di kursi tahta. Menatap ke depan dan hanya ada kehampaan yang dia dapat di sana. Gadis itu tersenyum begitu pilu.

Entah kenapa aku merasa telah salah memilih jalan. Apakah yang aku lakukan ini benar?, batin gadis itu.

Tak berapa lama, terdengar suara langkah kaki yang mendekati singgasana gadis itu. Gadis itu dengan seksama memerhatikan siapa yang datang.

"Lee Siyeon." Gadis itu memanggil sosok yang mulai mendekati dirinya. Bahkan gadis itu berdiri seolah menyambut kehadiran sosok itu.

"Tuan Putri, kau tak perlu  menyambutku seperti itu," kata sosok bernama Lee Siyeon itu.

Gadis itu tersenyum begitu pedih. Bahkan siapa saja yang melihatnya mungkin ingin melindunginya. Tanpa mengetahui fakta bahwa gadis itu telah melakukan sebuah dosa.

"Tuan Putri, kau baik-baik saja?" tanya Siyeon dengan nada khawatir. Untuk pertama kalinya Siyeon melihat Putri nya itu tampak begitu sedih.

"Siyeon-ah, apakah yang sudah kulakukan ini benar? Tolong aku! Aku merasa perlahan diriku ditelan oleh kegelapan. Kegelapan yang telah aku ciptakan sendiri." Gadis itu menangis begitu deras.

Siyeon berlari dan mungkin dengan kurang ajarnya dia berani memeluk Tuan Putri yang mati-matian ingin dia lindungi.

Atau mungkin sudah dia cintai tanpa sadar.

Putri cantik itu mungkin tidak akan tahu seberapa keras dirinya menyembunyikan perasaannya. Siyeon bahkan tidak berniat sama sekali untuk memberi tahu bagaimana perasaan sesungguhnya pada Putrinya.

Putri itu menangis begitu keras di pelukan Siyeon. Hanya ada mereka ber-2 di sana jadi mungkin kekhawatiran Siyeon jika ada yang melihat sikap kurang ajar Siyeon pada Putri kerajaan itu tidak begitu besar.

"Yoohyeon-ah, aku pernah berkata padamu kan? Aku akan selalu bersama denganmu apapun keputusanmu. Kau tak perlu takut," kata Siyeon menenangkan.

"Aku bahkan merasa kau juga akan meninggalkanku, Siyeon-ah. Tolong yakinkan padaku jika kau akan selalu bersamaku." Putri itu, Kim Yoohyeon masih terus menangis.

"Yoohyeon-ah, aku akan selalu bersamamu. Jika aku tiba-tiba meninggalkan mu, kau boleh membunuhku saat itu juga. Itu sebagai wujud janjiku," kata Siyeon dengan mantap. Bahkan dia tersenyum untuk meyakinkan Tuan Putrinya.

"Apa kau pikir aku akan melakukan itu? Kau satu-satunya yang aku punya sekarang!" Yoohyeon menjawab dengan penuh emosi.

Siyeon berusaha menenangkan Yoohyeon yang mungkin tanpa sadar memukul dirinya. Ini tentu sulit bagi Yoohyeon ketika semua orang meninggalkan nya.

Hanya Siyeon yang tersisa di sini.

Bukankah ini yang dia inginkan dari awal dia datang ke kerajaan ini?

Akankah Yoohyeon membencinya suatu saat nanti?

.
.
.








Btw aku tuh lupa kalo ternyata aku punya draft ff ini karena habis streaming mv Deja Vu 🙃
Yah emang singkat sih karena niatnya cuma iseng doang
Makanya mending aku publish aja
Semoga kalian suka ya ^^

Dreamcatcher One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang