Karena lapar dan di rumah gak ada lauk, Sehun memutuskan untuk membeli junkfood di McD.
Sehun bingung. Baru masuk sudah disuguhi dengan sosok Irene yang tengah menikmati sebuah burger di meja yang tak jauh dari pintu masuk.
Sehun misuh-misuh di dalam hati. Berharap semoga Irene tidak menyadari kehadirannya.
Baru sadar, rupanya Irene gak sendiri. Di depan cewek itu ada seorang cowok yang Sehun lupa namanya.
Sehun gak berminat nguping, tapi dari tempat dia duduk sekarang percakapan mereka terdengar jelas. Yaudah, sekalian aja.
"Jadi, gimana, Ren?"
"Gimana apanya?"
"Please, Ren. Gue itu udah lama digantungin sama lo."
Oh, Sehun mengerti. Gak nyangka kalau rupanya Irene itu idaman juga. Banyak yang naksir.
"Baek, gue 'kan dari dulu udah ngasih tau lo dengan jelas. Gue itu gak punya rasa sama lo."
"Lo masih naksir sama adek kelas yang kemarin?"
Mendadak Sehun merasa kalau adek kelas yang dimaksud cowok itu adalah dirinya.
"Sehun maksud lo?"
"Iya, emang ada yang lain?"
Sehun bisa dengar kalau Irene tiba-tiba terkekeh.
"Ya, gini-gini aja sih. Dia mana mungkin mau sama gue. Blangsak gini. Dia kalem gitu."
Sehun diam. Entah kenapa kalimat Irnee barusan mencubit secuil bagian hatinya.
"Tapi tenang aja, gue masih berjuang. Siapa tau yang kalem jadi kesemsem, asik."
Nyesal Sehun sempat merasa bersalah. Huh.
🍑🍑🍑
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Bubbly
Fanfiction[REPUBLISH; COMPLETED] Punya kakak kelas seperti Irene membuat Sehun sakit kepala dan elus dada. Tapi, sehari saja tidak melihat Irene, hati Sehun bertanya gadis itu ke mana. Jadi, apa sih makna sosok Bae Irene bagi seorang Oh Sehun? ⚠bahasa camp...