prolog

4.3K 169 16
                                    

Mereka bilang hidupku sangat beruntung !

mungkin ..

Mungkin ya, mungkin juga tidak

   lebih tepatnya kebahagiaan kami sangatlah unik, hubungan yang terjalin diantara kamipun terlalu istimewa.

Hei tapi aku tidak pernah memusingkan apa kata orang tentangku atau keluargaku.

Aku hanya percaya, hidup mereka sama beruntungnya sepertiku, hanya mereka tak pernah menyadarinya!

Jangan ambil pop corn atau cola untuk menyimak ceritaku, karena drama hidupku sangatlah panjang.

membayangkan semua hal bagai benang kusut terjadi dalam hidupku membuatku selalu berdebar-debar

Dan selalu ingin tahu apakah
Benang-benang kusut itu akan terurai rapih.

Kita lihat saja!

- D E T A K -

-Brylea version -

Brylea elshe felix arthama, adalah nama lengapku dan kau cukup panggil aku bryl.


"bryl... Brylea... " entah ini mimpi atau bukan, sekilas namaku disebut-sebut.

Mataku mengerjap merasakan sinar mentari memanaskan kedua pipiku,  rasanya hangat... senyum kenyang tidur menghiasi pipiku yang agak tembem.

Umurku baru 19 tahun tepat bulan kemarin, dan saat ini aku sedang sibuk mempersiapkan banyak hal, Sangat banyak!

Aku bukan gadis menarik, hanya gadis biasa, sangat biasa.
seorang remaja yang mencoba aktif untuk melewati banyak hal di masa perkuliahanku, jarang ku gunakan logika sebagai jawaban dari banyak pertanyaan dihidupku.

Diumurku sekarang menciptakan masalah adalah wajar, jadi...

Semua  hal rumit ku jawab berdasarkan insting dan hanya mengikuti kata hati.

    pamanku, paman gio mengajarkan sudut pandang hidupnya padaku

      Tiap detik adalah sejarah.

Jadi buat segila mungkin, tak kan ada yang mampu mengembalikan satu detik yang berlalu kecuali tuhan terlalu menyukaimu

Paman benar!

Jadi ku putuskan untuk menikmati setiap detikku, karena aku tidak tahu apakah tuhan menyukaiku.

Seperti pagi ini, setiap membuka mata aku selalu merasa betapa beruntungnya diriku, aku bersyukur dan penasaran dengan tiap detik yang akan berlalu.

Akan jadi apa hidupku di detik berikutnya.. ?

Apakah detik detik itu masih sama atau... Berbeda. .?

Kita lihat saja.

"bryl... Bryleaku" suara itu terulang lagi ditengah aku sedang menyambung kesadaranku penuh, suara papa menyapapku di balik pintu.

Aku langsung melompat turun dari atas ranjang demi mendengarnya lebih jelas, suara sexy pria berumur yang selalu rajin membangunkanku dipagi hari.

Ketika pintu terbuka, dua bola mataku melihat wajah papaku yang amat tampan tersenyum tipis, dengan satu cangkir teh mengepul ditangannya menjadi awal dimana aku melihat keajaiban dalam hidupku terjadi lagi dan lagi

Kami sepakat memanggil papa dengan sebutan Hot dada bukan hot papa seperti umumnya... Alasannya sederhana.

karena papa kami hobbynya memamerkan dada bidang indahnya keseluruh ruangan.

DetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang