fourteen

654 79 9
                                    

Detak

- H I J A U P O H O N-

aku suka hijau.. Sehijau siluete warna mata indah padre

aku selalu nyaman berada di bawah pohon, senyaman perasaanku dibawah perhatian papa

Hal yang ku suka dan tidak ku suka sangatlah banyak tapi untuk mewakili satu dari ketidak sukaanku, mungkin... menemui sosok asing itu datang tanpa di duga ditengah keseruan kami menyaksikan padre mendemokan karya epiknya

Hadirnya wanita bernama almera yang cukup mengejutkan beberapa orang terdekat padre termasuk aku

Dari sisi manapun, jelas dia bukan orang pribumi

Siapa almera?! ...siapa dia?!

Bagaimana dia mengenal padre?

Lebih tepatnya ada hubungan apa diantara mereka?!

Semua pertanyaan itu melayang dikepalaku

Yang disebut namanya mengulum senyum bahagia mengetahui waktu berlalu lama tapi tak membuatnya terlupakan, keharuan diwajah itu membuatku tambah bingung

Kian menguji rasa ingin tahuku untuk tahu siapa dirinya dan apa tujuannya datang menemui padre, sekedar menyapa atau lebih

Alhasil mataku tak henti menatapnya dalam-dalam walau papa sudah menyentuh lenganku untuk bersikap biasa saja, terlalu besar rasa ingin tahuku sampai ku telisik ia dari ujung kepala sampai keujung kaki putih ramping berbalut sepatu pantofel hitam berhak lumayan tinggi, gambaran menarik itu cukup menjelaska dia bukan wanita biasa, dan harus ku akui sosok asing ini muncul tanpa cela kecuali satu .. umurnya juga kepribadiannya.

Sepandai apapun ia berpenampilan agar terlihat muda, jika dia kenalan padre maka mereka sudah sangat berumur, dan seramah apapun ia tersenyum..sifat tidak hanya bisa sekali lihat

Oh tidak, kutarik kalimatku, dia memang terlihat nyaris sempurna disaat penampilan nampak mudanya justru mengecoh siapapun kala umurnya tentu tak lagi muda

tak ada alasan untukku membencinya tapi entah mengapa rasa tak suka pada wanita ini hadir begitu saja, aku sampai melihatnya terus tanpa berkedip, sampai mataku terasa perih dan rahangku pegal saking seriusnya, ku kira hanya aku yang aneh atau bersikap berlebihan, tapi nyatanya dua adik kesayanganku chafia dan eshal juga mengamati kemana arah mataku menitik sedari tadi, tanpa disangka kami semua memasang wajah serius dengan rasa penasaran tinggi pada satu orang asing yang mampu membuat beberapa orang bertanya-tanya

Herannya, Senyum wanita itu tak juga pudar, bahkan disaat padre mendeham, almera hanya menghela nafas sebentar sambil mengangkat alisnya tinggi-tinggi dan kembali sumringah seluas rasa tanyaku mengudara

Ya Tuhan, keluhku heran mengartikan arti senyumnya

Yah walau senyum itu ibadah, namun akan berbeda makna jika senyuman itu memiliki niat terselubung

Aku memang tak boleh menghamiki orang berdasarkan luarnya tetapi secara manusiawi

apa ada manusia sanggup mengobral senyum selama itu?!

***

Ditengah atmosfer asing yang mengubah suasana cafe favoritku menjadi sedikit berbeda dari biasanya, aku dan adikku terus menanti padre menjelaskan siapa wanita ini, karena setiap pergerakan wanita itu sangat mencuri perhatian kami.

DetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang