two

1.2K 92 8
                                    

βRYLEA

Saat kau merasa takut

Katakan pada dirimu

Takut tidak menyelesaikan apapun

Hanya akan membuatmu terpuruk

....

Saat kau merasa masalahmu terlalu berat

Yakini dirimu mampu melewatinya

Dan jika semakin berat..jangan meminta siapapun

Lihat nadimu, rasakan detakmu.. Tuhan berada disana,  lebih dekat dari yang kau bayangkan

Sebesar apapun masalahnya... Percayalah nak

Hanya Tuhan yang ada disisimu sampai akhir

Yang mampu membantumu sampai semuanya selesai

Hanya Tuhan

Aku tak akan pernah lupa.. Padre mengatakan itu padaku ketika mulutku tak mampu menjelaskan apa yang ku rasakan

Hanya dari pancaran mataku, dia seakan mampu melihat semuanya

Semua yang ku rasakan

- D E T A K -

"my deat wish coffee..? "

"ya.. Apa paman tahu tentang kopi itu? "tanyaku pada paman robb yang terpaku sejenak

Kami bertemu di sebuah rumah kayu bertema tahun 90 an bernama 90 house, aroma jaman dulunya memang terasa walau aku bukan terlahir ditahun orang tuaku lahir

Pamanku yang baik dan selalu murah senyum ini beruntungnya tak memiliki kesibukan di akhir pekan, jadi sekarang ia terjebak bersamaku dengan satu cangkir kopi espresso dan satu buku di tangannya

Sekilas mengingatkanku pada adikku chafia yang tak pernah lepas dari buku.

Sambil paman mencerna nama jenis kopi yang tertulis di note padre untuk madre, dari namanya saja jenis kopi ini terbilang misterius dan unik untuk pendengar awam manapun.

Mungkin... Terkecuali paman Robb, dia peracik kopi handal dan sudah sangat faham tentang dunia kopi, jadi aku bertanya pada orang yang tepat.

Paman robb akhirnya meletakkan buku yang dipegangnya sejak kami bertemu, menyesap perlahan dengan wajah masih berfikir

"... Paman tidak tahu? "tanyaku agak ragu, mengingat dia pakarnya kopi.

Ayah dari hugo ini memang terlihat santun dan penuh wibawa, jadi saat ia menunjukkan wajah berfikir, sudah pasti nama kopi ini hanya asal buat atau dia sedang mengingat dari sekian banyaknya jenis kopi.

"tahu.. Tentu paman tahu"katanya tersenyum tipis, mengundang senyumku ikut mengembang.

"Yeay, sudah ku duga! lalu paman ... Seperti apa my death wish coffee? "tanyaku berharap ada sesuatu yang bisa ku artikan dari tulisan padre

DetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang