five

948 82 14
                                    

DETAK

apa yang berbeda?

Aku bertanya, dimana letak bedanya? Dan diamnya padre selama beberapa menit hanya menghasilkan jawaban umum

"ya.. Orang bisa salah sangka, dan kau sudah dewasa nak, alangkah lebih baiknya hati-hati . .bahkan pada yang terdekat"padre tak menjawab dengan benar

"berbeda... Padre bilang berbeda, aku tanya dimana letak bedanya? "tanyaku sangat ingin mengetahui kata yang jelas bukan hanya asal sebut

Padre tak melihatku lagi,  tatapannya dialihkan ke tepi jendela. Dia menatap serius ke halaman, tempat beberapa waktu lalu dimana aku biasa melihatnya dengan posisi yang sama

Padreku hanya menunduk, sementara aku diam memandangi tubuh sempurnanya dari belakang dengan kepalanya yang menunduk dan kedua tangan ditenggelamkan disaku celana

Bagaimana bisa pria ini masuk dalam kehidupan kami, dan berbagi kasih sayang padanya, dia mencintaiku dan semua adikku dengan sangat dalam selayak anaknya sendiri meski...

Aku tak begitu ingat keluarga padre seperti apa selain paman gio dan wajah mantan istrinya.

Hanya keluarga papa mengisi daftar ingatanku

Padre memutar tubuhnya dan ia tersenyum tipis
"andai kau anak padre, padre akan membawamu keliling dunia"ujarnya sekemudian melewatiku sambil ia menepukkan pelan tangannya ke bahuku dan berlalu dengan kalimat menggantung yang menyisakan kebingunganku

Andai aku anaknya? Keliling dunia?

Ada apa dengannya?

Aku ikut berputar setelah padre mengatakan "istirahatlah sayang" dan kemudian menutup pintu kamarku.

Aku kembali mengamati lantai berlapis kayu dan menjatuhkan bokongku di tepi ranjang, hatiku masih bingung dengan ucapan padre.

Apa dia tak memiliki siapapun jadinya merasa kesepian? Apa mungkin begitu?

Karena saat padre mengatakan andai, ada rasa gundah yang tak ku mengerti, terlebih dari caranya menatapku.

Tatapan itu merana

D E T A K

"dimana harus kuletakkan ini? "tanya hugo menatap lekat wajahku yang menatap datar segelas susu lemonade

Dia bahkan menambahi kata "hallo.. " namun masih tak ku gubris, reihugo tersenyum heran, buru-buru meletakkan kardus berisikan hadiah dari paman robb sejumlah buku sastra langka yang dijadikannya kejutan lewat hugo

Namun sayang, aku tak merasa kaget sama sekali.

Kalau boleh jujur saat ini aku seakan tak merasa berada ditempat yang sama dengan hugo, fikiranku entah kemana

Sampai sekembalinya hugo pun, aku masih terlena akan kejadian kemarin dan kejadian tadi pagi, tentang papa yang memelukku erat dari belakang.

Dia membisikkan ke telingaku dan mencium daun telingaku turun ke leherku "i love you.. Shafira" entah karena merindukan mama lagi atau aku yang memang sangat mirip dengan mama sampai papa salah mengira.

DetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang