twenty five

532 65 19
                                    

Dunia tidak sedang memusuhiku, dunia hanya menguji seberapa kuat diriku untuk menghadapi masa lalu yang menantang masa depan

D E T A K

-BRYLEA POV-

Aku berharap pada mata yang melihat keresahan diwajahku,
Satu-satunya orang yang mungkin tak ku inginkan membenciku dibandingkan siapapun

Aku menyayanginya tanpa alasan, itu mutlak benar

Dia melekat seperti lem sejak kami bertemu, bisa dibilang... Dia pria urutan ke empat setelah eshal

Dia bahkah lebih tahu isi kepalaku sebelum mulutku berbicara

Dia seperti hantu

Tetapi hantu yang merasuk kesemua episode dalam hidupku dan merubahnya menjadi misterius namun aku suka

Aku selalu membutuhkannya,kapanpun..dimanapun.. Dengan kediamannya yang menyenangkan

Aku takut saat masa laluku merubah sudut pandangnya,walau dia bukan manusia serendah itu

Dia sesantun ayahnya

Dan aku berdebar gila untuk debaran kejujuran

Aku tak mau ia membenciku

Dengan mudah!

Seperti yang lain.

Reihugo... Aku mohon padamu, seperti janji kecil kita dulu, mau apapun yang terjadi... Kau dan aku... Melekat selekat lem menyebalkan !

Hugo melihat pendar resah mataku yang menantinya menanggapi kalimat anehku.

Jangan membenciku

Jangan membenciku

Jangan membenciku

Katakan kau tidak akan membenciku

Kalimatku terasa asing dilidahku, aku tak pernah memohon pada siapapun untuk tak membenciku, sebelumnya 'ya'tidak pernah, dan disituasi seperti ini tak ada harapan untuk memilah siapa yang berhak membenciku, tetapi jika ada satu pengecualian... Ku buat untuk hugo

My huggy

Ya.. Kecuali dia

Hugo membenarkan posisi berdirinya menjadi lebih tegap meski batang lehernya sejak awal selalu nyaris sekaku besi, wajah terkejut itu tetaplah tampan tetapi menakutkan.

Pria itu nampak bingung antara mau tersenyum tipis atau menanyakan lebih jelas kalimatku karena begitu pekat tanda tanya di matanya.

Aku menunggu bibir merah mudanya terbuka,sial...meski udara disini segar, tak mengalihkan harum tubuhnya, parfum aroma kayu-kayuan jo malone wood sage & sea salt ditubuhnya tercium segar dan hangat menyemai wajahku, namun tak berhasil menenangkan  hatiku walau sentuhan jemarinya di lenganku terasa lebih berasa dari biasanya dan itu lebih baik dari pada fungsi aroma tubuhnya.

DetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang