eleven

906 78 10
                                    

Calvin pov

Ada dimana aku merasa menjadi seorang ayah adalah hal paling istimewa dan terberat karena memikul banyak harapan

Status itu akan melekat mendarah daging dalam jiwaku, selamanya kan ku bawa mati.

Putera puteriku Adalah tujuan dari segala masa yang ku lewati sampai seumur hidupku kelak, tumbuh kembang mereka pun menjadi perhatianku. 

Tingkah laku mereka menjadi film menarik atau drama yang selalu ku putar berulang-ulang dikepalaku tanpa bosan.

Semua tentang kami, adalah harapan baru yang membuatku belajar untuk menerima kepergianmu shafira.

...

Mantan kekasihku

Istriku

Ibu dari semua anak-anakku...

Brylea, eshal dan chafia

Dan juga malaikat surgaku

Pernah sebelumnya aku berlaku konyol dan sangat menyesali atas perbuatanku.

memperlakukan brylea seolah itu dirimu, walau jantung itu memang milikmu tetapi hati dan jiwamu tak terkungkung disana.

Meski fisik dan cara melihat atau berbicara kalian sama, tetap saja kalian berbeda, tuhan pun mengakui kesalahanku.

Hanya aku yang belum bisa sepenuhnya menerima, meski hati dan fikiranku disatu raga mereka selalu berkelit tentang kau yang sudah tiada namun seakan masih hidup.

Kau selamanya pemilik hatiku, Brylea hanya memilikiku sebagai pelindungnya

Tugas terakhir yang kau berikan padaku, menjaga dia, dan mencintai dia.. Tanpa perduli apa pun yang akan terjadi, semua itu kulakukan atas mauku.

Aku mencintainya selayaknya anak kandungku.

Bicara cinta hari ini adalah hari peringatan pernikahan kita, apa kau ingat shafira?

hari yang memilukan karena hanya aku yang mewakili banyak ucapan manis untuk kita dan menerima pesan pesan bijak perihal aku duda paling bahagia yang harus menikmati hidupku.

Tetapi apa aku bahagia?!

Sesungguhnya... Tidak.

    Tubuh dan otakku ku paksa seharian bekerja, agar mampu melupakan rasa rinduku padamu, aku takut kerinduan itu berimbas buruk pada brylea, aku tak mau mencarinya hanya untuk mendengar suara jantungnya seolah kau didepanku.

Itu kebiasaan burukku.

Namun fikiranku berkhianat karena terus berkeliaran mengejar bayangmu, jantungku sesak menahan diri untuk tegar dibalik senyumku

Aku luar biasa merindukanmu, disini, dihatiku yang sangat sakit karena luka ini tak kunjung sembuh walau waktu telah berusaha merayuku agar ikhlas.

Sedendam itukah aku pada Tuhan?!

Mungkin...

Karena alasanku memaafkan semua kesalahan adalah mencintaimu

Masalah seberat apapun kuhadapi, karena aku mencintaimu

Menjadi bodoh dan hina karena aku tak bisa berhenti mencintaimu

Segila itu cintaku padamu!

DetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang