twenty six

577 74 36
                                    

Jika menghadapimu adalah cobaan selanjutnya

Maka Pasrah adalah jawabanku

...seperti dirinya

Aku tak bisa menahanmu

Aku tak pernah bisa menahan kalian

Tidak pernah

Tidak pernah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rigel pov

Ancaman gio ingin menemui 'love' sukses membuatku khawatir setengah mati.

Dia bahkan menyematkan kalimat kotor yang masuk akal.

Katanya...

Life is like a dick

Sometimes it's up

Sometimes it's down

But it won't be hard forever

Entah dari mana gio mendapatkan idiom itu

Aku hanya menatapnya dengan wajah kaku tanpa berniat membalas

Gio percaya sebesar apapun kebencian love padaku tidak akan membuatku terpisah darinya

Dia mengingatkanku pada status kami yang tidak bisa berpisah meski kebencian nyaris mendarah daging.

Kebencian pada orangtua ataupun saudara, bagaimanapun statusnya akan tetap menjadi status, itu menurutnya.

Kecuali pasangan kekasih.

Atau pasutri, itu berbeda.

Gio ingin aku berani menemui putriku, menurutnya tak perlu mendengarkan calvino, cukup gunakan institusiku sebagai ayah kandung brylea, ditambah karena ancamannya yang tak pernah main-main.

Aku tak takut pada ancaman itu, disisi lain aku perlu menghormati arahan calvino, namun robb memintaku untuk mendengar sarannya kali ini. Demi dirinya juga demi diriku

Toh hanya melihat, apalagi robb berdalih terus khawatir dan akan bolak balik menemuiku jika ia masih tak melihat ekspresi lega diwajahku.

Benar, setidaknya hanya melihat. Aku tak perlu menemui langsung walau jantungku berdegup lebih dari biasanya.

Sesampai di leazara florist, immola yang ramah tamah selalu menyambut kedatanganku dan robb dengan sangat baik, pantas sejak pertama kali melihatnya aku merasa nyaman didekatnya.

DetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang