Hai, aku datang.
Nungguin ya?
Atau tidak?
HAHAHA.
🚐🚐🚐
Mily membuka pintu kamarnya. Sebelum berjalan keluar, gadis itu memperhatikan sekeliling. Terlihat Mamanya sedang menonton sambil memangku Adiknya yang baru genap setahun. Mily diam sesaat, menyaksikan pergerakan Mamanya yang terus diam dengan mata fokus pada tv. Karena memungkinkan untuk berjalan maju, Mily tersenyum lebar.
Saatnya beraksi.
Dengan langkah pelan-sampai tidak terdengar suara sedikitpun, Mily berjalan menuju kamar Mamanya. Tempat tujuannya saat ini.
Di sela-sela langkahnya, Mily terus memohon perlindungan agar Mamanya tidak memergokinya. Kalau itu terjadi, sudah pasti telinganya akan jadi korban kekerasan.
Berjalan lebih dekat lagi dan seketika berhadapan dengan pintu coklat. Melirik Mamanya dulu lalu dengan hati-hati Mily memutar knop pintu.
Berhasil membuka pintu, Mily terkikik senang. Tidak ingin membuang waktu sampai Mamanya menoleh, Mily dengan cepat masuk kedalam dan mengambil sesuatu yang ingin ia ambil. Setelah selesai, Mily menutup pintu kembali lalu berlari secepat kilat menuju kamar nya.
***
"Juwita!"
Mily barusan saja masuk ke dalam kamarnya dan langsung meneriaki Juwita yang berada di seberang sana. Karena suara Mily begitu besar, Juwita dengan cepat membuka jendela dan seketika menemukan Mily yang tersenyum lebar sambil memegang benda yang mereka berdua rencanakan sepulang sekolah tadi.
"Yes!" Juwita bersorak. Tanpa Mily suruh, ia langsung merangkak keluar dan merangkak lagi untuk masuk ke dalam kamar Mily. Sedekat itu.
"Wah. Emang ya, lo itu multi talenta." Juwita memuji.
"Jelaslah. Makanya lo harus banyak syukur karena jadi temen gue." Setelah berbangga diri, Mily duluan duduk di tepi kasurnya. "Ta, ambilin catatannya di tas gue."
Juwita nurut, berjalan mengambil catatan nama akun sosial media Surya yang sudah mereka minta di salah satu fans saat ikut mengantri mengirimkan Surya minuman.
Mily diam sambil menerima pemberian Juwita. Ia tengah memandangi ponsel Mamanya yang beda jauh dari punyanya. Ponsel Mily sangat kecil dan memiliki tombol banyak, tidak seperti ponsel Mamanya yang hanya memiliki satu tombol. Mily sampai sekarang belum Menganti ponselnya. Masih menggunakan merek jaman dulu yang sangat terkenal pada masanya. Tidak berpikir untuk mengganti, karena ponsel jaman sekarang sudah mahal harganya, lebih baik ia membeli makanan yang banyak saja.
Juwita ikut diam, menunggu Mily bertindak. Ia sendiri pun sama juga dengan Mily, tidak berfikir membeli ponsel jaman sekarang.
Tetapi tidak lama Mily diam, karena setelah itu ia memulai mengusap layar ponsel dan menemukan aplikasi Instagram sesuai anjuran fans Surya. Mily menggunakan akun Mamanya untuk mencari akun Surya. Membaca sesaat agar tahu bagaimana cara mencari, kemudian Mily mengetik nama Surya Nugraha dengan kaku. Loading beberapa detik, dan menemukan akun Surya lalu membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Easy To Love
Teen FictionPernah jatuh cinta pada pandang pertama? *** Nama mereka adalah Mily dan Juwita. Kalau mendengar namanya, mungkin kebanyakan orang sudah berekspetasi jika mereka berdua adalah gadis yang cantik dan manis. Tetapi, ekspetasi memang sering tidak sesuai...