Sebelum baca, jangan lupa vote, ya. Terus nanti jangan lupa komen juga. Huhu(: eliminasi akan tiba lagi, jadi mohon jadilah pembaca pembaca yang bijak. Karena cuman kalian yang bisa menolong💏😥
Aku sayang kalian sebenarnya): (karena aku jomblo) HAHA.
***
Pantas saja banyak yang memilih untuk diam-diam mencintai. Ternyata bukan karena tidak berani mengungkapkan, tapi hanya takut jika mengutarakan perasaan maka seseorang itu akan pergi menghindar. Entah dia tidak merasa nyaman, atau mungkin dia ingin menolakmu pelan-pelan. Apapun itu, keadaan ini tidak mengenakkan. Dan sekarang rasanya, menjadi penakut lebih baik daripada menjadi seorang pemberani.
***
🚐🚐🚐
Apa yang harus dilakukan saat orang yang kita suka mengutarakan perasaannya?Entah, Mily tidak tahu harus bagaimana untuk menghadapi itu. Perasaan Mily tidak menentu. Merasa berdebar kuat. Ingin terus melayang. Dan ingin meledak. Tetapi rasa itu semua tidak pernah sampai pada titik teratas, terasa suatu hal lain seakan menahan. Seperti menghalanginya agar tidak ceroboh lagi. Mily benar-benar tidak mengerti pada dirinya, seharusnya ia sudah party merayakan bersama Juwita karena ia sudah berhasil menggapai cinta Surya, tetapi lagi... Rasa menggebu-gebu itu seolah-olah lenyap begitu saja. Hanya tersisa sedikit lagi yang malah membuat ia bingung. Antara melangkah, atau mundur.
Ungkapan Surya kemarin mendadak tidak terasa bagi Mily. Hatinya tidak tersentuh, cuma merasa kaget dengan serangan tiba-tiba. Gadis itu merasa otaknya buntu walau memang begitu. Ia merasa jika masalah curhatan perasaan Surya seperti terpeleset oleh sesuatu hingga Mily tidak berniat menerima rasa itu.
Memikirkan semuanya, Mily tiba-tiba berdecak terus tanpa henti. Mulai dari selepasnya ia pulang dari rumah hingga sekarang hari kemarin sudah berlalu selama dua hari yang lalu. Mily terus berpikir, selalu berusaha menemukan titik terang.
"Lo kenapa?" tanya Juwita. Gadis itu belum tahu apa-apa.
"Enggak apa-apa," jawab Mily tanpa merubah posisi duduknya. Ia terus menyembunyikan wajah pada lipatan tangannya.
Mendengar itu Juwita berdecak. Walau penasaran tetapi ia juga tidak bisa memaksa Mily untuk bercerita. Karena jika ia melakukan maka gadis itu bisa langsung berubah menjadi hulk yang akan mencabik-cabiknya. Juwita sudah berpengalaman. Dan tidak akan mengulang itu lagi karena Mily punya banyak cara untuk berbuat sadis.
Juwita benar-benar tidak ikut campur lagi. Lagian Mily juga akan bercerita sendiri jika sudah merasa siap. Sementara Mily yang terdiam mencoba mencuri pandang ke arah Juwita. Ia memandangi gadis itu yang enteng saja tidak seperti dirinya yang memiliki banyak pikiran. Belum selesai masalah Surya tetapi Mily merasa masalah baru akan muncul karena kemarin ia tidak kerumah Violin gara-gara merasa pusing.
Berbicara soal Surya lagi, perasaan Mily selalu bercabang entah mengapa. Gadis itu sejak pulang dari makan bersama Surya yang berakhir dengan tragedi memalukan terus saja diam walau Surya mencoba mengajaknya berbicara. Perasaannya tidak menentu. Bahkan saat kepulangan mereka berdua yang harus terjadi karena Mily tidak tahu naik motor tetapi membawa kendaraan Ayahnya harus menahan diri karena Surya terus saja memancing meminta gadis itu menjawab, sementara Mily lagi-lagi terus diam saja seperti orang bisu.
Seharusnya, Mily senang karena ini yang ia mimpikan. Tetapi... Selalu saja ada kata tetapi ketika ia mencoba menentukan keputusannya. Dan sukses membuat Mily seperti ingin gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Easy To Love
Teen FictionPernah jatuh cinta pada pandang pertama? *** Nama mereka adalah Mily dan Juwita. Kalau mendengar namanya, mungkin kebanyakan orang sudah berekspetasi jika mereka berdua adalah gadis yang cantik dan manis. Tetapi, ekspetasi memang sering tidak sesuai...