Ternyata kalian suka yang luka-luka ya): ternyata disakitin doi blm cukup juga): HAHA. Okelah kalau begitu akan kuturuti maumu💑
Ehehe. Btw besok dah nyoblos ni. Kalian team mana? #Belumbisanyoblos atau
#udahbisanyoblos ?? Aku si dah cukup umur dong💑😜***
(Hari yang biasa untuk rindu yang luar biasa)
***
🚐🚐🚐
"Kak Surya mana, sih? Kok belum ngabarin?" tanya Mily sambil memandangi ponselnya berulang kali. Sejak malam tadi hingga sekarang adalah jam istirahat kedua, lelaki itu belum juga menelponnya. Padahal sore kemarin sebelum pertandingan dimulai, Surya menelponnya dan berjanji akan mengabarinya lagi, tetapi hal itu belum juga datang walau Mily sudah mengirim pesan berkali-kali sebagai kode kalau gadis itu sudah meminta untuk mendengar suara Surya yang sekarang telah genap tiga hari berada di Lampung.
"Lah? Emang lo siapanya minta dikabarin mulu?" tanya Juwita sadis, gadis itu tidak bisa menahan senyum geli karena ekspresi Mily langsung berubah. "Emak bukan. Saudara bukan. Apalagi pacarnya Kak Surya. Cuma temen dekat doang tapi berharap minta terus dikabarin? Lah? Lah? Lah? Sadar, Mil. Istighfar. Lo dijatuhin lagi mampos lo."
Mily mendadak menekuk wajahnya. Cukup memandangi Juwita kesal dan tidak memilih menendang bangku gadis itu agar terjungkal kebelakang, ia masih punya hati, tidak seperti Juwita yang terus menjahilinya saja tanpa henti. Entah kenapa Mily tidak berselera untuk melakukan apapun. Dan gadis itu justru menjatuhkan kepalanya pada lipatan tangan sambil memperhatikan kantin yang lumayan ramai.
"Kayaknya Kak Surya dapat gebetan baru, deh, Mil." Juwita berulah lagi.
Mendengar itu Mily mencoba untuk tidak terpancing. Tidak memedulikan Juwita yang terus berusaha memancing emosinya. Ia lebih memilih membuka aplikasi instagram yang setiap hari dikunjungi. Semenjak Mily membuat akun, ia sudah mengumpulkan banyak followers, dan semua itu rata-rata dari murid sekolah ini. Nama Mily dan Juwita mendadak meroket setelah kemenangan dan berubahnya beberapa waktu yang lalu.
Disela-sela gadis itu menscroll beranda instagramnya, ia harus tiba-tiba berhenti dan memandangi foto yang beberapa jam lalu di posting. Mily memastikan baik-baik jika foto itu dari akun Surya yang mengirim fotonya bersama seorang perempuan seumurannya. Dengan wajah Surya yang berpose datar serta senyum lebar perempuan tidak diketahui itu sudah berhasil membuat Mily seketika menegakkan duduk. Matanya Tidak lepas dari ponselnya, terus ingin mencari arti dari foto itu yang tidak diberikan keterangan sama sekali.
"Dia siapa?"
Mily mengerjap-ngerjapkan matanya. Merasa kesal setengah mati, walau rasa sesak yang lebih mendominasi. Jarak mereka berdua dalam foto sangatlah dekat. Dan lebih mengesalkan lagi Surya yang memposting foto itu. Mily tahu ia tidak sepantasnya merasa seperti ini, tetapi ia hanya merasa telah membuang-buang waktu untuk menunggu kabar dari Surya, membuang-buang waktu untuk mengirimkan pesan berkali-kali untuk Surya. Mily melakukan itu semua sementara Surya di sana malah tidak menghiraukan sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Easy To Love
Teen FictionPernah jatuh cinta pada pandang pertama? *** Nama mereka adalah Mily dan Juwita. Kalau mendengar namanya, mungkin kebanyakan orang sudah berekspetasi jika mereka berdua adalah gadis yang cantik dan manis. Tetapi, ekspetasi memang sering tidak sesuai...