30 :: AWAL DARI KENYATAAN.

14K 1.7K 845
                                    

HALO GENG! AKU KEMBALI! ULUULUULU🎉🎉🎉

Aku nggak kek gebetan kan? Yang pergi tanpa kepastian dan nggak balik-balik lagi?

KANGENNNNN. Kangen aku jg ga? :'(

Udah baca ulang berapa kali ini sambil nunggu mereka kambek?

Akhirnya penantian kalian nggak sia-sia. Makasih udah nungguin MJ dkk. We lop u💏

Nggak mau tau komen harus jebol sejebol-jebolnya😤😤

Selamat membaca kembali, beb!

Selamat membaca kembali, beb!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🚐🚐🚐

Belum cukup sehari Mily resmi menjadi miik Surya tetapi gadis itu sudah berubah menjadi seseorang yang kehilangan kewarasannya.  Sejak kejadian sore tadi, Mily tidak pernah berhenti tersenyum. Apapun yang terjadi bibirnya tidak pernah lepas dari lekungan lebar, sampai-sampai Rita—Mamanya hampir saja menelpon dokter jiwa untuk mengecek kesehatan mental anak sulungnya itu.

"Kak Surya lagi ngapain, ya?" tanya Mily pada dirinya sendiri sambil tersenyum lagi dan memandangi ponsel.

"Gue telpon aja, ah." Mily mencari kontak Surya, tetapi detik kemudian berdecak, "tapi, kan, belum juga sejam yang lalu Kak Surya nelpon gue." Gadis itu cemberut. Ia merasa bimbang. Ingin mendengar suara Surya untuk kesekian kalinya tetapi agak malu ketahuan jika ia terlalu agresif untuk mengetahui kabar lelaki itu lagi dan lagi.

Karena tidak ingin Surya beranggapan yang aneh-aneh, Mily tidak jadi menelepon. Ia menyimpan kembali ponselnya lalu menidurkan badan. Gadis itu menatap langit-langit kamarnya yang bersih total dari sarang laba-laba.

Mily tetap cemberut sembari memeluk guling. Hatinya terus meminta agar menerima suara lembut Surya. "Ish! Jadi orang jangan bucin-bucin amat! Dasar lo!" omelnya pada diri sendiri.

Berganti menghela napas. Gadis itu kini meraung-raung tidak jelas. Kasurnya pun jadi berantakan. Karena makin tidak karuan Mily sudah mengguling-gulingkan badan untuk menyita waktu.

WOI! ADA YANG TELPON WOI! ANGKAT WOI! JANGAN DIEM-DIEM BAE LO!

Mily tergelonjak kaget sendiri karena ponselnya tiba-tiba bergetar sambil mengeluarkan nada panggilan yang adalah hasil rekaman suaranya dengan intonasi tidak santai alias ngegas. Cepat-cepat Mily bergerak dan mengambil ponselnya.

Gadis itu tersenyum lebar. "Halo? Assalamualaikum."

"Waalaikumsayang."

Mily refleks berdecak tersipu. "Nyebelin, nih. Jawab yang bener, Kak Surya...."

Too Easy To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang