9. Bersyukur

1.2K 63 1
                                    

Setelah bergelut dengan semua soal-soal ujian.

Akhirnya Neima dan seluruh siswa SMA N 28 Jakarta , lulus.

Neima menjadi salah satu siswa berprestasi, ia lulus dengan nilai terbaik dan ditrima di Universitas favorit lewat jalur undangan.

Neima, Hanin dan Elang sama-sama ditrima di UI Jakarta.

Neima memilih prodi Hubungan Internasional
Hanin memilih prodi  Manejemen
Elang memilih prodi Teknik Mesin

Selain pandai berbahasa Inggris Neima juga pandai berbahasa Arab.

Bagaimana dengan Daffa ?

Daffa memilih melanjutkan sekolahnya di Kairo.

Faeez ? Faeez masih di Jakarta. Faeez bersekolah di UI juga dengan prodi Manajemen.

Neima dan Faeez juga masih akrab seperti dulu.

Faeez juga sering mengajak Neima pergi ke pengajian yang diadakan di kampusnya setiap satu minggu sekali di musholah.

🍁🍁🍁🍁
Neima Pov...

DOOR !

Sebuah tangan mencengkam bahuku, sontak membuyarkan lamunanku sedari tadi.

"Hanin !" Ucapku

Hanin tersenyum dan duduk disampingku.

Aku sedang menunggu Hanin dan Elang bimbingan.

Iya kami kini telah ada di smester akhir.

Dan sibuk dengan skripsi kami.

"Ngelamumin apa sih Nei?"

Aku tersenyum

"Masa SMA dulu, gue lagi  nostalgia aja "

"Gak terasa kayaknya baru kemarin SMA trs ospek ehh ini masuk skripsi." Lanjutku

"Iya yah Nei. Gak nyangka setelah ini kita juga bakal ngadepin dunia kerja. Semoga kita masih bisa sama-sama terus ya Nei" ucap Hanin

Lalu Aku memeluk Hanin

"Aamiin--" .

Jika kalian bertanya bagaimana hibunganku dengan Cinta Dalam Diamku . Faeez.

Aku bersyukur karena masih bisa dipertemukan dengan Faeez.

Faeez masih berteman dekat denganku. Dia masih sama seperti dulu.

Faeez yang membuatku salah tingkah saat bertemu dengannya, Faeez yang membuat jantungku berpacu lebih kencang saat dia menyebut namaku dan tersenyum padaku.

Ya allah jika memang Faeez adalah takdir yang kau tetapkan untukku, maka satukanlah kami dalam satu ikatan halalmu. Aamiin.

Doaku disetiap sepertiga malamku, tidak lupa untuk menyebut namamu.

Namamu selalu ku ceritakan dihadapan'Nya.

Kamu adalah satu bab pembahasan yang paling aku sukai saat aku sedang menghadap kepada'Nya.

"Nei, bentar lagi kan wisuda. Kamu mau ya ngajar di bahasa Arab di pesantren" ucap Ayah

"Insya Allah. Yah" Aku tersenyum menatap Ayah

"Terus kapan dong ada yang dateng ke sini nemuin Ayah?" Lanjut Ayah

Aku yang tadinya fokus dengan layar monitor laptopku langsung menatap Ayah.

"Maksud Ayah ?" 

"Calon imam Nei" seru Bunda sambil berjalan ke arah sofa dengan membawa cemilan dari dapur.

Iya malam ini kami sedang bersantai diruang keluarga meski tanpa Naufa.

Naufal masih di pesantren dan sekarang Naufal sudah kelas 12 SMA.

"Iya. Apa kamu udah ketemu sama calon imam kamu?" Tanya Ayah

Aku  terdiam sejenak, pikiranku tertuju pada Faeez.
Namun hubunganku dengan Faeez masih sebatas teman.

"Belum yah,Bun. Lagian usia Neima kan baru 22 tahun. Masih muda "

"Kamu kan seorang perempuan Nei. Mau umur berapa nikahnya?"

Pertanyaan yang sulit untuk aku jawab.

"Kalo kamu mau dijodohkan. Ayah akan menjodohkanmu setelah kamu wisuda , dengan anak teman Ayah"

Deg !

Perjodohan ? Aku terpaku mendengar kalimat itu, bulu kudugku merinding.

"Gimana Nei?" Tawar Ayah

"Nanti deh Yah, Neima masih fokus buat skripsi dulu" tolakku halus.

"Iya gak papa. Ayah ngertiin posisi kamu" ucap Ayah.

Yang aku harapkan sekarang adalah. Cinta Dalam Diamku akan segera hadir dalam Hidupku.

Yang aku inginkan adalah. Kisah Cinta yang seperti Ali dan Fatimah. Yang saling mencintai dalam diam, yang sama-sama mendoakan dalam sujud dan akhirnya bersatu dalam ridho Allah swt.

Sampai saat ini rasaku pada Faeez tidak pernah hilang.

Aku terus berharap pada Allah, agar kami bisa bersatu nantinya.

Aamiin .

-
-
-
-
-
-
-

Assalamualaikum Readers :)

Just Info guys .....
Jadi readers cerita ini alurnya maju mundur ya , takut kalian yang baca bingung hehe.
Jadi part yang kalian udah baca itu part Neima flesback masa SMA gitoh :) .

Kamu Dan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang