10. Kamu

1.2K 93 0
                                    

Neima Jannatulma'wa.

Nama yang selalu aku sebut dalam untaian doaku.

Aku ingat saat pertama kali melihatnya dipesantren dulu saat usiaku 5 tahun.

Dia selalu menangis di teras masjid karena merindukan Ibunya.

Aku suka manik matanya yang hitam, tatapannya yang menenangkan membuatku selalu ingin tersenyum saat melihatnya.

Aku juga suka mendengar suara indah yang keluar dari mulut mungilnya ketika ia melantunkan ayat suci Al-qur'an.

Matanya yang bulat  dan lesung pipinya yang selalu hadir dikala ia tersenyum. Membuatku tidak bisa melupakannya.

Aku kagum padanya. Bukan karena kecantikannya namun karena akhlaknya.

Selalu kokoh dalam menjaga pandangannya, selalu bisa tersenyum dalam segala hal apapun.

Perempuan seperti dia sulit ditemukan, sulit untuk didapatkan dan beruntung jika dimiliki.

Disepertiga malamku aku selalu memintamu pada sang Illahi. Menikung semua laki-laki yang menginginkanmu.

Kugantungkan harapanku pada sang Illahi atas dirimu.

Aku simpan rapat-rapat cinta dalam diamku. Seperti saat Ali menyimpan cintanya pada Fatimah yang sangat rapat. Bahkan syaitan dan iblis tidak tau jika mereka saling mencintai.

Sama halnya diriku yang berusaha menutupi semua perasaanku pada dirimu.

Saat dipesantren aku sering memperhatikannya. Tapi Dia tidak pernah mengenalku saat itu, hingga saat usiaku 15tahun aku lulus dari pesantren diapun sama.

Dan Allah mempertemukan kami kembali saat SMA.

Kami masuk di SMA N 28 Jakarta dan kami satu kelas.

Neima tidak mengenalku dan bahkan tidak mengingatku sedikitpun.

Aku pun lebih memilih diam dan bersikap dingin padanya.

Dan lagi-lagi Allah mempersatukan kami. Kami sama-sama memimpin organisasi.

Dimana aku menjadi ketua dan Neima wakilku.

Aku pernah membuat Neima menangis satu kali. Dan aku menyesali itu.

Aku tau Neima menyukai temanku itu yaitu Bari Dahisy Faeez.

Aku sering memperhatikan gerak-gerik Neima saat dia secara diam-diam tersenyum saat menatap Faeez.

Aku tidak masalah jika Neima menyukainya. Karena aku yakin ketetapan Allah lah yang akan menjawab semua takdir atas diriku dan Neima dan juga Faeez.

Neima terima kasih telah datang dihidupku.

Neima terima kasih telah karenamu bibirku selalu tersenyum.

Ya Allah.... kutitipkan rindu lewat doa untuknya.

Kutitipkan harapan teratas namanya.

Jangan sampai rasa cintaku padanya melebihi cintaku pada'Mu dan Rasulullah.

     ---Daffa Akram Syahid---

-
-
-
-
-
-

Ribet nih ribet 😂
Daffa nyimpen cinta dalam diamnya rapet banget.

Assalamualaikum Readers
Maaf ya beberapa part kali ini pendek ceritanya.

Jangan lupa bintangnya readers 😂😊
Syukron
Wassalamualikum

Kamu Dan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang