31. Hati Yang Tersakiti

1.1K 70 1
                                    

Aku ikhlaskan semuanya karena Allah.
Jika memang ini adalah skenario yang telah Allah siapkan untukku
Maka ku ikhlaskan hati ini untuk merasakan sakit.
Sakitku ini karena Allah .

---Neima Jannatulma'wa---

Kini Neima telah pasrah dengan keadaan. Hatinya telah dia tangguhkan dan siap untuk berbagi hati dengan wanita lain.

Neima juga harus bisa menjaga kandungannya, orang tua Neima dan mertuanya juga sudah tau jika Neima sedang mengandung.

Cobaan Neima begitu berat, ketika dia kini sedang mengandung anak Daffa, Daffa malah ingin menikah lagi.

Daffa memang belum mengatakan jika dia akan menikah dengan siapa.

Namun Neima harap wanita itu bisa lebih baik dari dirinya.

----

Daffa menghampiri Neima yang sedang menyiram taman ditaman belakang rumah.

"Neima " panggil Daffa yang sudah berdiri dibelakang Niema.

Neima menoleh

"Iya mas --?" Neima menghentikan aktifitas menyiram tanamannya.

"Ada hal yang perlu saya bicarakan sekarang" ucap Daffa dengan wajah serius

"Iya mas "

Lalu Daffa mengajak Neima duduk digazebo belakang  rumah.

Mereka duduk beriringan.

Neima menatap Daffa.

"Ada apa Mas ?"

"Saya akan memberitau pada orang tuamu dan orang tua saya, bahwa saya akan berpoligami"

Daffa menatap Neima.

Neima mencoba tegar dan bibirnya menerbitkan senyum.

"Sebelum itu , aku ingin tau siapa wanita yang ingin kamu nikahi mas ?"

Daffa terdiam sejenak.

"Dia adalah. Aisyah"

Deg !

Mata Neima membulat sempurna.

Seketika air mata yang sedari tadi Neima bendung, akhirnya lolos.

Setau Neima , Aisyah adalah calon istri Elang dan dua minggu lagi mereka akan menikah .

"Mas kamu tau kan , Aisyah itu siapa ?"

"Iya " Daffa mengangguk "Aisyah adalah calon istri Elang." Lanjut Daffa.

"Lalu kenapa kamu , mau menikahi dia ! Mas Sadar mas !"

Ucap Neima sambil menggoyangkan tangan kanan Daffa.

"Saya sadar Nei ! Saya sadar !" Bentak Daffa.

"Astagfurullahaldzim--" desis Neima.

"Kenapa kamu tidak bisa membuat saya ingat akan dirimu Nei! Kenapa!" Bentak Daffa sekali lagi pada Neima.

Kamu Dan AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang