15

6 1 0
                                    

🍂🍂🍂

From : +6281xxxxxxxxx

Luthfi.

Aku langsung bangun dari tidurku begitu melihat sebuah SMS singkat dari nomor baru yang hanya berisikan satu kata, yaitu nama panggilanku. Jari-jemariku pun segera bergerak untuk membalas SMS tersebut. Sedikit penasaran, siapa kira-kira pengirimnya.

To : +6281xxxxxxxxx

Iya, saya sendiri.

Aku membalasnya dengan kalimat yang sopan. Karena, jangan sampai pengirim SMS tersebut adalah seseorang yang lebih tua dariku.

Tring!

Tak membutuhkan waktu lama, ponselku pun berbunyi. Sebuah SMS dari nomor baru itu lagi.

From : +6281xxxxxxxxx

Syukurlah. Aku nggak salah nomor.

Hah?
Aku tambah mengernyit lagi membacanya. Sepertinya pengirim SMS tersebut orang yang aku kenal. Tak ingin berlama-lama larut dalam rasa penasaran, aku pun dengan cepat mengetikkan pesan balasan.

To : +6281xxxxxxxxx

Kalau boleh tahu, kamu siapa ya?

Terkirim. Semoga saja dia cepat membalasnya.

Tring!

Aku tersenyum senang saat mendengar ponselku berbunyi. Tak membutuhkan waktu sampai bermenit-menit untuk menunggu balasan dari SMS yang kukirimkan tersebut.

From : +6281xxxxxxxxx

Ini aku, Rayyan.

Deg! Aku tertegun membacanya. Rayyan? Benarkah dia Rayyan? Aku tidak salah membacanya, kan? Tidak. Mataku masih normal, dan ponselku juga masih normal.

Aku senang, tentu saja.
Siapa pun juga pasti akan merasa senang jika dikirimi SMS oleh orang yang disukai. Tapi, yang menjadi pertanyaanku adalah dari mana dia mendapatkan nomor ponselku?

Aku mengernyitkan dahi, bingung. Aku pun mulai menerka-nerka. Orang yang mengenalku dan juga mengenal Rayyan dengan baik hanyalah Kak Fany. Mungkinkah dia? Tapi, dari mana Kak Fany mendapat nomor ponselku coba?

Ayolah kepala .... berpikir.

Sembari berpikir, aku membalas pesan Rayyan. Katanya, kan, SMS dari cowok ganteng tidak boleh dianggurin lama-lama. Nah, kok? Oke, ini Mona yang bilang.

To : +6281xxxxxxxxx

Oh, kamu Ray. Kirain siapa. Btw, kamu dapat nomorku dari mana?

Terkirim.
Baiklah, mari kita menerka kembali.

Jadi, kalau misalkan Rayyan mendapat nomor ponselku dari Kak Fany, sudah pasti Kak Fany mendapatkan nomorku dari orang yang mengenalku dan memiliki nomor ponselku.

Apa ... mungkin ... Paijo?

Kak Fany mengenal Paijo, Paijo kakakku. Kak Fany sepupunya Rayyan, jadi ... ya begitu.

Tring!

Ponselku berbunyi lagi. Segera saja aku melihat layarnya yang menyala. Rayyan membalasnya.

From : +6281xxxxxxxxx

Kalau aku ceritakan sekarang, sepertinya terlalu panjang. Jadi, bagaimana kalau kita bertemu besok sepulang sekolah?
Aku akan menunggumu di halte bus tempat pertama kali kita bertemu.

Oh, ya ampun. Rayyan benar-benar membuatku penasaran. Tapi, tak masalah. Besok kami akan bertemu. Setelah hampir dua minggu kami tidak bertemu. Akhirnya! Oh, astaga! Kenapa aku jadi sesenang ini?

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang