18 - Mortem

7K 388 15
                                    

"APA?!" teriak mereka semua.

"REGINA PATRIAM MAGICA?" teriak mereka lagi

"Gak usah teriak, telinga sakit tau" ngomel Mortem

"Ekhem, jadi dimana istana pribadi Alessandra?" Tanya Alexander

"Letaknya tidak jauh dari sini, hanya butuh sekitar 3 atau 4 jam kesana kalau pakai kendaraan, kalau pakai teleport bisa juga" ucap Mortem

"Tidak jauh" cibir mereka

"Jadi dimana?" Tanya Alexandre kini

"Di Air Terjun Diligitis" ucap Mortem

"Apa?!" Teriak Reynard

"Kenapa Rey? Lo tau dimana?" Tanya Gabriel

"Ya, Rey pasti tahu tempat itu, disana tempat dimana Rey dan Alessa pertama kali bertemu" jelas Mortem

"Apa itu benar Rey?" Tanya Alexandere, kali ini semua kakak Alessandra sangat mencemaskan Alessandra.

"Ya, tempat itu pertama kali kami bertemu dan terakhir bertemu setelah 10 tahun" ucap Reynard

"Ya, tempat itu membuat Alessa harus mengubur memorinya" ucap Allesandera

"Maksud kakak?" Tanya Makayla

"Hilangnya Rey membuatnya begitu 10 tahun yang lalu, ah lupakan saja" ucap Allesandera

"Maaf" ucap Reynard

"Ekhem, jadi bisa kita pergi sekarang" ajak Luciel

"Kalian mau Alessa makin lama bangunnya?" Sambung Rowena

"Iya, iya, ngomong ngomong, Ratu, namamu siapa?" Tanya Hide

"Mortem, panggil aku Mortem" ucap Mortem

"Nah, engkau dimana?" Sambung Elliot

"Aku ada di sekitar kalian, aku tidak bisa menunjukan diriku kalau Alessandra tidak memanggilku" jelas Mortem

"Ouh" ucap mereka semua

"Nah, bisa kita berangkat sekarang?" Ucap Emilia

"Tentu, semuanya berkumpulah, Rey gendong Alessandra" perintah Mortem

Tiba tiba muncul 1 portal,

"Masuklah, portal ini langsung terhubung ke air terjun Digilitis, sesudah sampai disana ucapkan
amica mea Rey" ucap Mortem

"Rey? Bukannya itu namanya Rey?" Ucap Aurelia

"Ya, itu nama yang diberikan Alessa, untuk memunculkan dan menyembunyikan kerajaan pribadinya" ucap Mortem

"Baiklah, terima kasih Mortem" ucap Reynard sambil menggendong Alessandra

"Sama sama, kita akan bertemu lagi" ucap Mortem dan mereka semua masuk ke portal itu.

"Oh lambungku" ucap Hide

"Ya lord, perutku" ucap yang lain

"Ameca mea Rey" ucap Reynard seketika muncul kerajaan yang cukup besar

"Wow inikah kerajaan Alessandra" ucap Harvey

"Pastinya" ucap Emma

"Nah, mari masuk" ucap Alexandre

Mereka semua pun masuk ke kerajaan itu dan Rey mengucap mantra lagi, untuk menyembunyikan kerajaan ini.

"Selamat datang" ucap Mortem mengagetkan mereka.

"Mortem? Bagaimana bisa kau ada disini?" Tanya Makayla

"Bodoh, aku ini roh, serta ratu dunia sihir, aku bisa dimana aja".

"Ooo begitu, jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Elliot

"Apa kalian merasa lebih bertenaga?" Tanya Mortem

"Ya" ucap mereka serempak

"Kerajaan ini dibuat oleh ku, hanya saja waktu itu Alessandra menemukan kerajaan ini sehingga aku memutuskan kerajaan ini miliknya, dan kerajaan ini bisa di bilang sumber mana" jelas Mortem

"Bagaimana bisa? Maka dari itu mengapa kau mati bukan?" Tanya Aurelia

"Siapa yang bilang aku mati?" Tanya Mortem

"Legenda mengatakan begitu" ucap Hide

"Dasar, siapa yang mengatakan begitu, aku tidak mati, melainkan aku pensiun,aku tertidur panjang selama ini aku suda.."

"Ratu kok bisa pensiun" perkataan Mortem di potong oleh Hide membuat semua orang menatapnya seolah olah mengatakan jangan memotong perkataan ratu goblok.

"Maaf" ucap Hide sambil menunduk

"Dasar, nah, aku sudah menemukan penggantiku yang cocok, yaitu Alessandra, aku tau jika memakai kekuatanku menguras begitu banyak mana, karena dia belum terbiasa dengan kekuatanku ini, seiring waktu, saat dia sudah dapat mengendalikan kekuatan ini serta menguasai kekuatan ini, dia tidak akan terkalahkan, bukan berarti mananya tidak akan habis, tentu akan habis, jika dia memaksakan dirinya" jelas Mortem panjang kali lebar gak jauh dari rumus matematika (/plak)

"Apa ada cara lain agar Alessandra tidak menjadi Regina Patriam Magica?" Tanya Zoey

"Aku tau kau mengkhawatiri Alessandra, sebenarnya bisa saja, kalian harus menemukan tubuhku" ucap Mortem

"Apa?" Teriak mereka

"Saat aku tertidur panjang, Argus menemukanku sehingga tubuhku tidak ada disini, aku tidak bisa menemukan atau kembali ke tubuhku tanpa bantuan kalian" ucap Mortem

"Memangnya dimana tubuhmu disembunyikan?" Tanya Emilia

"Portas mortis" ucap Mortem

"Apa?" Teriak mereka lagi

"Ini sudah berapa kali kalian berteriak, hargai telingaku ini" ngomel Mortem, seketika tawa mereka pecah,

"Berapa lama waktu Alessandra dapat mendapatkan mananya kembali" tanya Alexandre

"1 bulan, jika dia tetap di sini selama 1 bulan, aku yakin mananya akan kembali penuh" ucap Mortem

"Berarti kita bolos 1 bulan donk" ucap Luciel

"Enggak sampe bolos kali, kita tetap sekolah, ntar pas pulang kita kesini temenin Alessandra" jelas Gabriel

"Tak apa, biar aku jaga Alessandra" ucap Reynard

"Gak bisa gitu donk, masa lo enak enak bolos 1 bulan kami belajar " ucap Hide

"Dia pangeran Hide, gak masalah kalau dia bolos atau enggak" ucap Rowena

"Rey betul juga, jarak dari sekolah ke sini cukup jauh, kalau pun teleportasi, mungkin lambung kalian hilang" ucap Alexandre sambil tertawa jahat

"Tawanya jahat amat mas" ucap Harvey

"Bodo amat" ucap Alexandre

"Siapa?" Tanya Harvey

"Elo" ucap Alexandre

"Yang nanya" sambung Harvey

Perempatan muncul di dahi Alexandre

"Sini lo Vey, gua nyesel sahabatan ma lo" ucap Alexandre sambil mengeluarkan api di tangannya

"Oh lord, ampuni hamba" ucap Harvey

"Ekhem" suara deheman Mortem membuat mereka berhenti

"Kalian kembali lah ke academy, jika kalian ingin ke sini teleportasi saja" sambung Mortem

"Bagaimana kalau Rey?" Tanya Makayla

"Biarkan dia menjaga Alessandra disini, toh gak ada masalah" ucap Mortem

"Ya sudah kami pamit dulu" ucap Emilia, mereka pun berteleportasi lagi ke academy

"Ya lord, lambungku"

Eryx School Academy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang