🌑Mimpi Kesepuluh

1.4K 275 29
                                    

JADI PERTAMA TAMA AKU MAU MINTA MAAF KARENA BOOK INI JARANG BANGET UPDATE, DAN TERAKHIR UPDATE PUN TAHUN LALU.
SUMPAH NYARI INSPIRASI DAN MOOD NULIS CERITA SEKARANG SUSAH BANGET, AKU JUGA BINGUNG KENAPA.

TAPI BARU BARU INI AKU LIAT, LUMAYAN BANYAK NOTIF DARI BOOK INI MASUK. TIBA TIBA BIKIN AKU SEMANGAT BUAT LAGI.

SEBENERNYA ADA BEBERAPA PART YANG UDAH SELESAI AKU BUAT, TAPI GAK BISA DIPUBLISH KARENA ADA PART YANG MASIH KOSONH DAN HARUS DIBUAT DULU BARU BISA PUBLISH BAGIAN ITU.

CONTOHNYA PART INI, AKU BARU KETIK TADI. KARENA DARI AWAL AKU NGURUT DARI TANGGAL LAHIR JADI KALO ADA YANG BELUM KETULIS PART YANG SELANJUTNYA BELOM BISA DIPUBLISH.

Itu aja, HOPE YOU ENJOY GUYS! LOVE YOU.

Oiya satu lagi, mimpi hwall sebelumnya juga tentang kelulusan. Tapi mimpi hwall itu tentang pengumuman kelulusan gitu. Sedangkan Chaeyoung lebih ke kelulusan perpisahan gitu ya. Biar ga bingung.

-Lee Chaeyoung

tok tok..

"Test, mic check, satu, dua, satu," seru seseorang dari depan podium. Semua orang kaget, termasuk pemilik mimpi. Tidak menyangka acara kelulusan akan semeriah ini.

Semua murid berkumpul di aula sekolah, "Huh, udah kelulusan aja ya kita," keluh gadis berambut panjang yang duduk dibarisan paling depan.

"Iya nih, padahal gue masih pengen sama kalian semua. belum siap pisah," ucap Chaeyoung menanggapi Nakyung yang duduk disebelahnya. "Nanti pasti jarang ketemu lagi, jarang kumpul, susah diajak reuni. Terus mulai sibuk kuliah, skripsian, terus pada nikah, punya anak, pasti makin susah kumpul," lanjutnya dengan ekspresi sedih.

Sunwoo yang duduk disebelah kiri Chaeyoung, menepuk pundak gadis itu. "Kita kan akan pisah Chae, hehehe," balas Sunwoo menghibur.

"Kira kira kita jodoh gak ya woo?" tanya Chaeyoung dan dibalas anggukan semangat oleh kekasihnya itu. "Pasti lah,"

"Kalo engga gimana?"

"Aku paksa biar kita berjodoh. Gampang kan," Padahal baik Chaeyoung maupun Sunwoo ingin memeluk satu sama lain. Tapi keadaan belum tepat.

tok tok.. "test, test," suara itu kembali terdengar dari depan.

"Baiklah karena waktu yang dijadwalkan sudah lewat 5 menit, kita mulai saja acaranya. Pertama akan ada sambutan dari kepala sekolah, dan komite sekolah. Dilanjutkan dengan pertunjukan dari ekskul vocal dan dance. Dan terakhir penyematan tanda kelulusan serta foto bersama.

Acara pertama dimulai, tapi sekarang mereka sudah tidak ada diaula sekolah. melainkan ditempat diskusi.

Mereka saling tatap, "Lah ini kita udah lulus sekolah aja?" tanya. "Mimpi siapa sih nih?" lanjutnya dengan nada ngegas.

"Gue, kenapa?" sahut Chaeyoung tidak kalah ngegas.

"Hahaha, mimpi cewe sendiri diprotesin," sahut Hyunjin duduk santai dikursi yang telah disediakan dan memang sudah ada sejak pertama kali mereka ke tempat ini. Sedangkan yang lainnya masih berdiri dengan berjejer ke samping.

Sunwoo yang tadi ditegur hanya nyengir, lalu menyahuti, "Ya maaf beb, aku kan gak tau kalo ini mimpi kamu, jangan cemberut gitu dong. Mirip curut tau, eh." ceplos Sunwoo yang kemudian dilanjutkan dengan membekap bibir nya sendiri.

"Lo duduk jauh jauh dari gue, Sunwoo!"

Tidak mau menanggapi kekasihnya itu, Sunwoo memilih duduk lebih dulu lalu menarik tangan Chaeyoung agar gadisnya ikut duduk. tapi Chaeyoung sudah lebih dulu ngambek. mau tidak mau Sunwoo harus mengikuti kemana gadis itu pergi.

Chaeyoung memutuskan untuk duduk disebelah Haechan, "Beneran mimpi lo Chae?" tanya Haechan begitu Chaeyoung duduk. "Iyalah, masa mimpi kakek nya Sunwoo?" jawabnya ngegas. maklum masih terbawa suasana.

"Ya santai dong, gua kan cuma nanya,"

Sedangkan yang lainnya hanya diam memperhatikan. Renjun dan Eric sedang bisik bisik dipojokan. "Itu Chaeyoung lagi pms ato gimana?" ucap Renjun sangat pelan.

"Beb, kok kamu mau liat pas kelulusan sih?" tanya Sunwoo lagi.

"Bab, beb, bab, beb. Suka suka gue lah Sunuuu. Orang pak Jungwoo yang nyuruh kita pikirin satu kejadian, terus kalo gue mikirin pas kita kelulusan, salah?"

Sunwoo yang tidak mau berdebat memutuskan untuk diam sambil mengelus tangan Chaeyoung. membuat Haechan merinding sendiri.


Beberapa saat kemudian mereka kembali ke dalam mimpi.

Berbanding terbalik dengan keadaan di ruang diskusi. Disini Chaeyoung malah sangat lengket dengan kekasihnya. Tidak hanya mereka berdua tapi yang lainnya juga, mungkin semuanya sedang menikmati momen momen yang mungkin tidak akan ada lagi.

Ya walau nanti mereka akan merasakan didunia nyata, karena ingat lah ini hanya dunia mimpi.

Sudah sampai dipenghujung acara, kini saatnya sesi foto bersama. Semua murid satu angkatan maju kedepan, berbaris dengan rapi. Memang tidak ada banyak kelas dalam angkatan ini, hanya lima angkatan saja. Jadi semua muat dalam satu foto.

"Siap ya, Senyum. Satu, dua..

Bruak!!

"BOMINNNNN!!"

Tidak ada satupun orang disana yang tidak kaget. Lampu yang terpasang disebelah kiri panggung tiba tiba terjatuh tanpa alasan yang jelas.

Begitu teriakan itu terdengar semuanya langsung menepi dan memberi pertolongan pada laki laki bernama Bomin itu. Bomin adalah salah satu teman dekat Sunwoo yang berasal dari kelas lain.

Tidak tahu Bomin mendapatkan luka berat atau luka ringan. Tapi terlihat Sanha, Sunwoo dan Hwall berlari ke tempat Bomin yang sedang mendapat pertolongan.

Wajah mereka tampak khawatir, ketakutan, dan sedih. semuanya bercampur menjadi satu dan sulit dijelaskan. Chaeyoung tidak bisa melihat Sunwoo dengan ekspresi begitu.

"Hanya mimpi," ucap Chaeyoung sangat pelan. Dan seketika mereka sudah kembali kedalam kelas.


"Chae!" seru Sunwoo ketika kembali kedalam kelas, dia belum tau apa yang selanjutnya terjadi pada sahabatnya itu. "Lo ya bener bener," lanjut Sunwoo kehabisan kata kata.

Chaeyoung dan yang lainnya tau apa sebab Sunwoo agak marah pada kekasihnya itu. tapi Chaeyoung punya alasan tersendiri mengakhiri mimpinya sampai disana.

Gadis itu berjalan ke arah Sunwoo yang mengacak acak rambutanya, "Aku gak bisa liat kamu kaya tadi Sunu, maafin aku," Ucap Chaeyoung sambil memeluk Sunwoo.

"Karena kamu tahu itu akan terjadi, kamu bisa mencegah kejadian tadi. aku bener bener gabisa liat kamu kaya tadi." jelas Chaeyoung kemudian Sunwoo mau melunak dan membiarkan kekasihnya itu memeluknya.


Disebelah sana Hyunjin, Jinyoung dan Jaemin sedang berbisik, "Kalo kaya gini, baru keluar tuh aku kamunya. biasanya mah babi, anjing segala kebun binatang keluar," Ucap Hyunjin yang disetujui oleh Jaemin.

"Diem orang lagi sedih juga," seru Seoyeon entah sejak kapan berdiri dibelakang mereka bertiga.

Beberapa detik kemudian mereka sudah masuk kedalam mimpi selanjutnya.

—————————————

Gaya penulisan aku juga pasti udah beda sama yang dulu, jadi mungkin part sebelumnya nanti akan aku unpublish dulu.

Maybe Nightmare | ft. 00 Line✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang