"Hah?"
"Pas dikelas gue bilang, gue mau kita masuk kedalam masa depan pas kita ngadepin sesuatu yang serem sama sama," Jelas Jinyoung.
"Wah parah sih lo young." kesal Eric.
"Gue ada alasan mau masuk kesini, kalo kita tau kejadian serem sekarang, nanti pas dimasa depan.. biar kita gak ngalamin hal ini." Jelasnya lagi.
"Kalo gitu, ucap kata kuncinya sekarang." saran Eunbin pada Jinyoung. Namun laki laki ini menggeleng.
"Kita masih harus cari tau gimana selanjutnya,"
"Oke. Kalo gitu sekarang kita kemasin barang barang, terus pergi dari sini." kini Hwall yang memberi saran.
Sesuai dengan ide Hwall mereka kembali ke kamar masing masing. Walau sedikit takut, mau tidak mau mereka harus mengemasi barang mereka.
Diperjalanan kembali ke kamar, saat masuk kedalam lift, Hwall, Eric dan Sunwoo melihat seseorang yang sudah berdiri di sana.
Seorang perempuan.
"Hai baby.. What are you doing?" Ucap Sunwoo sambil berjalan mendekati gadis itu.
Tidak ada tanggapan.
"Why you just diem diem? Are you ngantuk?" Tanya Sunwoo lagi.
Dan sama sekali tidak ada tanggapan, membuat Hwall dan Eric ikut bingung.
Ting!
Pintu lift terbuka, mereka bertiga keluar lebih dulu, gadis itu tidak juga bergerak. Posisinya sama seperti tadi, menunduk dengan tangan dilipat didepan dada.
Sunwoo menengok kebelakang, melihat gadis itu. Tapi tiba tiba..
Puuuk
"LARIIIIIIII!!!"
Kepala gadis tadi tiba tiba jatuh kebawah, tapi badannya tetap diposisi tadi.
Dengan cepat kilat, mereka bertiga sampai di kamar dan memasukan baju kedalam koper dengan berantakan. Mereka sangat takut.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka semua berkumpul dilobi hotel.
"Kita ke receptoinst dulu, baru kita keluar dari sini." Ajak Hyunjin pada semua temannya.
Dipimpin oleh Jinyoung dan Hwall mereka semua berjalan mendekat kearah meja itu.
Disana nampak sepi, "Excuse me.."
Tidak ada ada yang menjawab, lalu Hwall menengok kearah dalam meja receptionist.
Mata nya melotot kaget.
"Apa? Apa?" Tanya yang lainnya.
"Kita kabur dari sini, dalam hitungan satu... dua.. tiga... LARIIIII!"
Terlambat,
Pintu disana tiba tiba tertutup dengan cepat, lampu mati, gelap, sangat gelap.
Mereka tidak bisa melihat satu sama lain.
"Kita jangan ada yang mencar! Tetep deket deket." instruksi Jeno.
Lampu tiba tiba hidup kembali, namun terdengar suara aneh dari segala arah. Seperti... suara mengaung tapi bukan suara singa maupun harimau ataupun hewan buas lainnya.
Namun..
Itu terlihat seperti zombie atau lebih tepat mayat yang bergerak mendekat.
"Kita harus gimana sekaranggg? Jinyoungg jawaaab.." panik Nakyung.
"Kita serang! Ayoo!" Ucap Haechan sambil mengangkat koper untuk dijadikan senjata. Begitu pula yang lain juga ikut bersiap siap.
Tapi Jinyoung menahannya. "Tunggu.."
"Hanya mimpi!" Ucapnya keras.
Belum sempat zombie zombie tadi mendekat, semuanya sudah gelap kembali dan mereka menuju ke kelas.
"Yahh.. padahal udah mau gue sikat satu satu tuh setan." ucap Haechan pura pura kecewa.
Puk!
Puk!
Pletak!
Beberapa pukulan itu tepat mengenai kepala Haechan.
"Sok sok an lo monyet, tadi aja lo lari lari pas ke kamar Jinyoung," kesal Chaeyoung pada temannya itu.
"Tapi tadi lo liat apa Hwall di mejanya?" Tanya Nancy penasaran.
"WWD itu artinya We Will DIE. Itu artinya hotel itu emang hotel yang berhantu," Jawab Hwall.
"Ini mimpi terserem yang pernah gue alami, selama ini bahkan mimpi gue gak pernah seserem ini," ucap Siyeon.
"Terus habis ini kita akan masuk ke mimpi siapa ya?" Tanya Heejin.
Semuanya mendelikan bahu.
Beberapa detik kemudian semuanya kembali gelap.
Mimpi siapa yang akan kita masuki sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Nightmare | ft. 00 Line✔️
FanfictionYou got two choices, going to future or back to the past. Start: 23 Maret 2019 #3 in Teenager #2 in Nancy #4 in Eric #1 in millenial