Epilog:2

874 173 21
                                    

Untung saja saat mimpi ke masa lalu mereka semua tidak terlalu jauh, karena mungkin saja saat ini ada seseorang yang bisa saja tidak ada dikelas ini atau dalam kata lain, mereka tidak kenal.

Semenjak kejadian kemarin banyak yang berubah, seperti kehidupan masing masing dari mereka ataupun orang orang disekitar.

Jeno yang pagi ini berangkat sekolah bersama Jaemin, merasakan sedikit perubahan. Semua itu memang ada efeknya masing masing.

"Jen, gue langsung ke kelas gue ya. Bilangin sama Haechan, hari ini gue sama Bomin kaga ikut nongki," ucap Jaemin lalu berjalan meninggalkan Jeno.

Dengan langkah santai Jeno sampai dikelasnya. Hari ini terasa lebih ramai dari biasanya. Tadi saat melewati lapangan, Jeno juga melihat banyak orang disana. Karena tidak memperdulikan hal itu, ia hanya sekedar lewat saja.

"Jun, kok diluar rame banget?" Tanya Jeno pada Renjun yang tidur pada mejanya.

Malas menjawab Jeno, Renjun hanya menggelengkan kepalanya, lagi pula ia memang tidak tahu.

Berusaha tidak memperdulikan keadaan, Jeno kemudian duduk didekat teman temannya yang sedang bermain game.

"Anjir lah lo pada kaga nungguin gue," ucap Jeno lalu ikut mengeluarkan handphonenya dan mulai bermain bersama.

Tidak berasa kini jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Dan dengan terpaksa semua laki laki ini harus menghentikan kegiatan bermain mereka karena suara bel sekolah telah berdering.

"Ah aelah, baru juga main sekali udah bunyi aja ni bel," kesal Haechan lalu berjalan menuju tempat duduknya.

Semuanya kembali ke bangku masing masing. Sekitar sepuluh menit berlalu tidak ada guru yang masuk kedalam kelas. Bosan.

Kalau saja tidak ada CCTV dikelas ini yang mengawasi mereka, sudah dari tadi mereka semua melanjutkan game yang terhenti tadi.

Tok!

Tok!

Tok!

"Permisi,"

Semuanya menoleh kearah pintu keluar. "Kita semua disuruh ke aula sekarang," ucap seorang siswa dari kelas lain.

"Emang ada apa?" Tanya Heejin yang kebetulan ada didekat sana.

"Mau berdoa bersama atas meninggalnya pak Jungwoo," ucap nya.

"Pak Jungwoo? Siapa?" Tanya Heejin lagi, tapi tidak mendapat tanggapan dari oranh tadi.

"Siapa pak Jungwoo?"

Bahkan mereka semua tidak tahu siapa orang ini. "Kalo boleh tau, meninggal kenapa?" Kini Hwall yang bertanya.

Orang ini tampak berpikir, "Euum.. kurang tau aku, katanya sih mayatnya ditemuin dibelakang sekolah,"

"Hah?????"

"Pak Jungwoo??????"

"Namanya kaya familiar tapi siapa?"

"Ayo cepet keaula! Kelas kalian udah ditunggu dari tadi," ucap orang itu sebelum beranjak pergi.

Semuanya bangkit dari dudukunya dan satu persatu mulai berjalan menuju aula sekolah. Tapi masih ada rasa penasaran siapa itu Jungwoo?










Kalian akan ingat apa yang telah kalian lewati, tapi kalian tidak akan bisa mengingatku sedikitpun. Sampai jumpa dikehidupan selanjutnya.

-Kim Jungwoo, 1976 - 2020



OFFICIALLY END

————————————————
Untuk semuanya, terima kasih sudah membaca dan setia menyimpan cerita yang jarang update ini. Love you guys! <3

Jangan lupa baca cerita MAFIA GAME 00LINE YA! Jangan lupa lo! /maksa

Salam dari Haechan dan kawan kawan.

Maybe Nightmare | ft. 00 Line✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang