HAPPY READING!
-Lee Nakyung
Tuk!
Kepala Nakyung jatuh tepat diatas meja didepannya. Membuat gadis ini meringis kesakitan. "Aduh," ucapnya.
Gadis berambut panjang ini menoleh kearah kanan dan kirinya, menemukan sang kakak yang duduk tepat disebelahnya. Jadi benar apa yang dikatakan oleh Jungwoo saat dikelas. Mereka bisa berada dimana saja, sesuai apa yang mereka pikirkan.
Nakyung kini berada di Bandara bersama kakak laki lakinya.
"Kalo ngantuk, sini sandaran," ucap Taeyong menyuruh Nakyung untuk tidur dipundaknya. Nakyung langsung berdiri setelah kalimat Taeyong itu.
"Kenapa?" Tanya Taeyong pada adiknya yang bersikap aneh, padahal dari tadi ia biasa saja.
"Kak, gue ke kamar mandi bentar ya," ujar Nakyung. Lalu meninggalkan Taeyong yang masih duduk disana.
"Bentar lagi ceweknya kakak pasti dateng. Jangan sampe salah paham lagi," ucap Nakyung pada dirinya sendiri sambil perlahan mendorong pintu kamar mandi.
Bukannya berada di kamar mandi, Nakyung malah berada di ruang diskusi. Semua teman temannya lengkap dengan wajah bantal masing masing terlihat terkejut.
Padahal ini bukan kali pertama mereka berada disini.
Tapi masalahnya, ini pukul 3 pagi. Tentu saja, pada saat itu mereka sedang tidur dirumah. Selain Jeno, semuanya memakai baju tidur dan memeluk bantal.
Jeno memang selalu tidak bisa tidur, jam segitu. Laki laki itu menggenggam handphone dan ditelinganya juga ada headphone yang bertengger.
"Ngapain sih Na? Malem malem begini," ujar Chaeyoung dengan wajah kesalnya.
"Jadi, dulu waktu gue nganter kak Taeyong ke Bandara jemput pacarnya. Kak Jisoo salah paham, dia ngira gue itu selingkuhannya Kak Taeyong," jelas Nakyung.
Dengan wajah mengantuk, mereka berusaha mendengar cerita Nakyung. "Emang pacar kakak lo, gak tau kalo lo adiknya?" Tanya Jeno.
Nakyung menggeleng. "Mereka LDR, ini kali pertama mereka ketemu langsung,"
"Terus gimana?" Tanya Heejin. "Dulu mereka putus?" Lanjutnya.
Kali ini Nakyung mengangguk. "Iya, gue lagi senderan sama kakak gue karena ngantuk banget. Terus tiba tiba pacarnya dateng dan salah paham,"
"Gue jadi ngerasa bersalah aja waktu itu," jelas Nakyung. Jinyoung yang tadi duduk disebelah Jeno, pindah duduk disebelah pacarnya.
"BUCINNNNN!" Teriak Haechan yang posisinya digeser oleh Jinyoung.
Sunwoo yang ada didekat sana menepuk pundak Haechan yang bangkit dari duduknya yang semula disebelah Nakyung. "Iri bilang bos," ucap Sunwoo.
Sedangkan Haechan membalasnya dengan jari tangah, sambil mengucapkan kata "FUCEK," tanpa suara.
"Bukan salah kamu, kok," ujar Jinyoung sambil memgang tangan Nakyung.
"Kakak lo sama kak.. siapa tadi namanya?" Tanya Eric mengingat ingat.
"KAK JISOOOO!" Teriak mereka berbarengan.
"Iya elah, santai dong pada ngegas semua. Orang lupa juga. Balik lagi, kak Taeyong sama kak Jisoo belom baikan sampe sekarang?" Lanjut Eric lagi.
Nakyung menggelang, "Sekarang udah baikan sih, tapi gue merasa gak enak aja setiap ketemu kak Jisoo. Apalagi waktu itu mereka berantem sampe gak ngomong sebulanan lebih,"
"Tapi Na, bukannya kalo kamu ngubah itu sekarang, bakal ada yang berubah ya? Kamu gak takut kalo misalnya nanti ternyata kak Jisoo sama Kak Taeyong malah putus?" Tanya Heejin membuat Nakyung berpikir keras.
Tapi yang Heejin bilang, ada benarnya juga.
"Kalau kita pikir pikir, semua yang balik ke masa lalu, pasti nanti akan ada yang berubah dong. Kalian pada mikir gak?" Tanya Hwall yang dari tadi hanya menyimak.
"Ya.. mau gimana lagi, udah terlanjur lewat," ujar Haechan.
Tiba tiba waktu kembali normal, semuanya kembali pada tempat masing masing. Begitu pula Nakyung.
Nakyung masuk kedalam salah satu bilik kamar mandi, "Gue cuma harus nunggu 10 menit disini. Dengan begitu, kak Jisoo gak akan salah paham,"
Sekitar 10 menit menunggu, Nakyung keluar dari kamar mandi. Dan benar, disana Taeyong sudah berdiri dengan Jisoo sambil berpelukan satu sama lain.
"Hmm.. halo kak!" Sapa Nakyung yang berjalan mendekat pada keduanya.
Jisoo langsung menoleh pada Taeyong, mengisyaratkan pertanyaan, "dia siapa?"
Untungnya Nakyung langsung paham kode itu. "Aku Nakyung adiknya Kak Taeyong," ucap Nakyung menjabatkan tangannya pada tangan Jisoo.
"Eh? Hai aku Jisoo. Kamu cantik banget," puji Jisoo pada Nakyung.
Tanpa ada yang menyadari Nakyung sudah mengucapkan kalimat, "hanya mimpi," membuat semuanya tiba tiba gelap.
Tapi kata kata Heejin tadi membuat Nakyung takut, sebenarnya tidak hanya Nakyung, semua orang yang kembali ke masa lalu juga.
MAAF YA GUYS, AKU JARANG BANGET UPDATE WORK INI. SEBENERNYA WORK INI KURANG NAKYUNG SAMA HEEJIN AJA YANG BELUM ADA CERITA, SISANYA UDAH SEMUA TAPI MASIH DI DRAF.
Nih buktinya, bahkan ceritanya udah sempet aku editin lagi. Kurang 1 chapter yang belum ditulis.
KARENA LUMAYAN SIBUK JUGA (maklum kelas 12 ya) AKU JADI LAMA GAK NULIS, TERUS LUPA DEH CERITANYA GIMANA.
MAKASI BUAT YANG MASIH NYIMPEN BOOK INI. JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA GUYS!
LOVE YOU!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Nightmare | ft. 00 Line✔️
FanfictionYou got two choices, going to future or back to the past. Start: 23 Maret 2019 #3 in Teenager #2 in Nancy #4 in Eric #1 in millenial