Maaf kalo drama banget ya. Ini udah lama banget ditulisnya.
-Park Siyeon
Tokk toook tooookkk
"Siyeon!! Keluar!!" Teriak seorang laki laki bertubuh tinggi dari luar.
Iya!
Itu kakaknya, Park Chanyeol.
"Siyeon! Keluar ngga? Kalau dalam hitungan tiga kamu gak keluar juga, Kakak dobrak pintu kamar kamu!" Ucap Chanyeol keras, membuat Siyeon terkejut dan segera bangit dari kasurnya.
Dengan cepat gadis ini membuka pintu kamarnya, sebelum hitungan ketiga dari kakaknya itu.
Sesungguhnya Siyeon tidak tahu situasi apa yang terjadi saat ini.
"Berapa kali kakak bilang?! Jangan pernah ketemu mama sama rose lagi?!! Kenapa kamu ngeyel terus?" Chanyeol menarik rambut Siyeon kasar, lalu menyeret adiknya itu ke lantai satu.
Siyeon merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Dari kecil Siyeon memang tinggal bersama Papa dan kakak tertuanya, Chanyeol. Ibunya dan Rose, kakak keduanya memutuskan untuk pergi dari rumah saat orangtuanya resmi bercerai.
Tapi Siyeon selalu menemui keduanya secara diam diam, tapi entah kenapa Chanyeol ataupun Papanya selalu tahu.
Chanyeol menunjuk kearah foto yang ada diatas meja, "Kenapa kamu gak pernah dengerin kakak? Kamu kira, kalau kamu pergi diem diem kakak gak tau?"
Siyeon hanya diam, hal ini sudah biasa terjadi padanya sejak dulu.
"Kalau kakak liat sekali lagi kamu ketemu mereka berdua jangan harap kamu bisa keluar rumah lagi! Ingat mereka berdua milih ninggalin kita!!"
Setelah teriakan itu, Chanyeol segera mengambil kunci yang tergantung dan langsung meninggalkan rumah.
Siyeon kembali masuk kedalam kamarnya, saat membuka pintu dan melangkah masuk, bukannnya masuk kedalam kamar, ia malah masuk ke ruang diskusi.
"Ini mimpi lo kan yeon?" Tanya Nakyung.
Siyeon mengangguk, "Kayanya iya,"
"Akan ada sesuatu yang sedih didalam mimpi gue, tapi semoga aja dimasa depan nanti gue bisa mencegah hal ini," tambahnya."Kok bisa?"
"Soalnya, gue mau masuk kedalam mimpi yang paling menyedihkan dalam hidup gue. Ya.. walaupun hidup gue emang udah hancur sekarang," jelas Siyeon menunduk.
Jeno yang melihat kekasihnya sedih itu segera mendekat dan memeluknya erat. "Shuuttt.. Tenang aja, ada gue,"
Siyeon tersenyum, Jeno memang salah satu alasan ia tetap semangat untuk menjalani kehidupannya sekarang.
"Semangat Siyeon!" Ucap Heejin lalu memeluk Siyeon diikuti oleh teman lainnya.
"Ikut ahh.." Haechan sudah mengambil ancang ancang untuk ikut berpelukan, tapi Renjun dengan cepat menarik kerah bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Nightmare | ft. 00 Line✔️
FanfictionYou got two choices, going to future or back to the past. Start: 23 Maret 2019 #3 in Teenager #2 in Nancy #4 in Eric #1 in millenial