Emeraldnya mengerjab perlahan saat ia mendapati dirinya berada di ruangan asing dengan seorang wanita muda berambut pirang yang tersenyum ramah di sampingnya. Ia tak mengenali wanita itu. Ia mendudukan dirinya dan terdiam menatap wanita yang kini sedang mengoceh menanyakan keadaannya. Seperti, apa yang ia rasakan saat ini setelah proses 'pembersihan lambung'nya dari minuman keras yang di minum di hari sebelumnya. Atau adakah yang ia inginkan, apakah ia lapar dan lain-lain. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat menyimpulkan bahwa wanita ini adalah seorang dokter yang mungkin ditugaskan untuk merawatnya.Ocehan-ocehan wanita itu jualah yang membawa Sakura pada ingatan tentang kejadian apa yang terjadi sebelumnya yang membuatnya akhirnya terbaring lemah seperti ini. Juga informasi bahwa ia telah berbaring tak sadarkan diri selama sehari penuh semenjak kemarin malam. Ia juga akhirnya tahu bahwa ruangan ini adalah salah satu kamar di rumah seorang Uchiha Sasuke.
Uchiha Sasuke.
Matanya bergulir pelan menatap kosong pada selang infus di tangannya untuk beberapa saat sebelum kemudian tangannya bergerak mencabut selang infus tersebut. Membuat wanita di sampingnya itu spontan saja menghentikan ocehannya karena kaget dengan aksinya.
"Sakura-san, apa yang kau lakukan?! Kau belum boleh kemana-mana!" pekik wanita muda itu saat melihat Sang Gadis Pink mulai beranjak dari tempat tidurnya.
Sakura tak menggubris teguran wanita itu dan tetap berjalan keluar dari kamar tersebut. Kakinya melangkah menuruni anak tangga mengabaikan Sang Wanita yang mengejarnya di belakang. Namun, akhirnya ia harus berhenti diujung tangga, saat menyadari ada sosok lain yang berdiri di depannya.
Sasuke.
Sosok bermata elang itu memandangnya dengan tatapan datarnya.
"Mau kemana? Diluar hujan."
Sesaat terdiam dengan tatapan kosongnya, akhirnya Sakura memutuskan untuk kembali berjalan. Tak mempedulikan perkataan pria muda yang kini dilewatinya itu. Mengacuhkan pria yang kini hanya menatap punggungnya yang menjauh. Sasuke membiarkannya melangkah keluar rumah. Bahkan pria itu memberi kode pada wanita berambut pirang yang tadi mengejarnya untuk tidak ikut campur. Terserahlah. Ia tak peduli dengan apa yang mereka lakukan. Ia hanya ingin pergi dari rumah ini. Pergi dari rumah bajingan yang sudah membuatnya menderita ini.
Udara dingin menggigit kulitnya saat kaki telanjangnya menapaki teras kediaman Uchiha. Melangkah lunglai menerobos hujan menuju gerbang rumah itu. Mengabaikan tubuhnya yang basah kuyup. Ia menghentikan langkah saat menyadari gerbang utama rumah itu sudah ada didepan matanya. Mengacuhkan penjaga gerbang yang terlihat panik karena dirinya.
"Buka gerbangnya," ucapnya dingin dan datar.
Penjaga itu tak melakukan apa yang ia suruh. Ia hanya berdiri gelisah di tempatnya.
"Maaf Nona, saya diperintahkan untuk tidak membiarkan anda pergi," jawab penjaga tersebut yang hanya ditanggapi Sakura dalam diam.
Bibirnya bergetar. Perlahan tangannya terjulur untuk memegang jeruji besi pagar tersebut seirang dengan tatapan matanya yang berubah nanar. Ia tak percaya ini. Karirnya berakhir dalam sebuah jeruji besi yang tak akan pernah terbuka untuknya sebelum janin yang sedang bersarang di perutnya ini keluar. Ingatannya kembali pada percakapannya dengan Sang Ibu yang membuat matanya spontan mengkristal.
Dan semuanya tumpah saat dalam isakan lirihnya saat ia ingat bagaimana ia dibuang oleh ibunya. Keinginannya untuk membuktikan diri, bahwa ia pantas untuk menjadi bintang besar dan penerus UK Entertaiment hancur total.

KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
RomanceSaat memutuskan untuk kembali ke dunia yang dulu telah membesarkan namanya, Sakura, Sang Mantan artis terkenal tak menyangka takdir yang mengikutinya akan membuka kisah lama yang tanpa sadar ia kubur dalam-dalam. Sekali lagi ia melihatnya. Tapi kini...