"Bibi, ceritakan lagi tentang mama."
Ino tersenyum kearah bocah perempuan yang menatapnya antusias. Ekspresi di wajah bulatnya seakan mengundang Ino untuk mencubit pipi gembil itu. Namun menatap bola mata hitamnya yang tidak fokus membuat wanita Shimura itu akhirnya hanya dapat menghela nafas dan tersenyum miris, mengetahui fakta gadis kecil itu tak akan pernah bisa melihat ekspresi gemas orang lain akan dirinya. Perlahan ia mengusap surai hitamnya dengan lembut. Seakan takut jika ia tak berhati-hati, gadis rapuh di depannya ini akan tersakiti. Anak yang malang.
"Memang apa lagi yang ingin kau ketahui, Sarada-chan? Bukankah aku sudah menceritakan padamu segalanya?"
Sarada namanya. Gadis yang sejak kelahirannya sudah mengalami kebutaan. Kelahirannya yang prematur bersama dua saudaranya yang lain, membuatnya menderita Retinopati Prematuritas. Sebuah gangguan pembentukan pembuluh darah retina pada bayi prematur. Sarada mengalami kebutaan setelah Ino menemukan kalau gangguan tersebut sudah masuk stadium berat karena tubuh Sarada yang sangat kecil dibandingkan dengan dua saudarannya yang lain.
Ino ingat betul bagaimana rupa gadis kecil ini saat pertama kali ia dilahirkan ke dunia. Wanita pirang itu bahkan yakin ia bisa menyembunyikan tubuh kecil Sarada hanya dengan menggunakan kedua tangannya. Ino sampai meneteskan airmatanya saat melihat bagaimana rapuhnya anak kedua dari trio Uchiha itu di tangannya.
Itulah yang membuat Sarada menjadi pusat perhatiannya sampai sekarang. Ino berjanji akan membuat Sarada bisa melihat lagi, sama seperti kedua saudaranya yang lahir tanpa cacat. Hanya tinggal menunggu waktu sebelum gadis kecil itu naik ke meja operasi untuk mengembalikan keadaan retinanya. Hanya saja gadis kecil itu tak mau di operasi jika tidak didampingi Sang Ibu. Itulah yang paling membuat Ino sedikit banyak merasa khawatir.
Sakura.
Mengingat wanita itu membuat senyum Ino menghilang seketika. Ia sangat menyesali apa yang sudah terjadi lima tahun yang lalu. Andai saja waktu itu ia tak meninggalkan Sakura sampai Sasuke datang, kecelakaan itu tak akan mungkin terjadi. Apalagi mengingat bagaimana marahnya Sasuke saat mengetahui Sakura dibawa secara sembunyi-sembunyi oleh keluarganya, yang lagi-lagi karena kelalaian penjagaannya. Pria itu memang tak melampiaskan kemarahannya padanya. Setelah pertengkarannya dengan Kushina, ia pergi tanpa kata dan tak pernah kembali lagi ke rumah sakit.
Ia mengurung diri di kamarnya selama dua hari. Tak melakukan apapun, tidak makan bahkan seolah melupakan anak-anaknya. Waktu itu Ino menangis dipelukan Sai. Walau Sai selalu mengatakan ini bukanlah salahnya, tapi melihat betapa kacaunya pria yang biasanya selalu terlihat tenang itu, membuatnya mau tak mau tak bisa membuang rasa bersalah ini.
Sasuke baru kembali lagi ke rumah sakit setelah dua hari kemudian. Ino yang mendengarnya langsung saja mendatanginya. Sasuke mengatakan ia baik-baik saja, tapi itu tidak seperti apa yang diperlihatkankan wajahnya. Wajah itu, wajah lelah. Ino tahu itu. Pria itu kemudian menanyakan keadaan anak-anaknya, yang Ino tahu adalah usahanya mengalihkan pembicaraan. Ino menjelaskan apa yang perlu ia jelaskan, yang hanya direspon dengan anggukan oleh Sasuke. Pria itu kemudian melangkahkan kaki memasuki ruang inkubator yang dipesannya khusus untuk anak-anaknya. Menatap ketiga buah hatinya itu dengan pandangan kosongnya, tak ada raut bahagia sama sekali.
Yang membuat Ino semakin merasa bersalah adalah ketika ia harus memberitahu kabar kebutaan Sarada pada Sasuke disaat pria itu sedang mengalami krisis di perusahaannya karena tuduhan penggelapan dana pajak yang tak pernah ia lakukan sama sekali. Tuduhan yang akhirnya Ino tahu adalah ulah dari perusahaan Namikaze. Tuduhan yang membuat kontrak bisnis yang sedang dijalankan bersama perusahaan Namikaze berdasarkan perjanjian pertukaran anak-anaknya, dibatalkan secara sepihak oleh Namikaze Jiraiya dan Uchiha Group harus menanggung semua kerugian yang sudah dikeluarkan. Terlebih dengan kasus pencurian data proyek perawatan kanker yang mencuat ke media, entah oleh siapa, membuat mundurnya beberapa pemegang saham di perusahaannya. Perusahaan Uchiha waktu itu hampir berpindah tangan untuk menutupi semua hutang yang ada dan saham yang terjun bebas. Sasuke hampir dibunuh oleh ayahnya karena ketidaktegasannya dalam mengatasi masalah ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
RomanceSaat memutuskan untuk kembali ke dunia yang dulu telah membesarkan namanya, Sakura, Sang Mantan artis terkenal tak menyangka takdir yang mengikutinya akan membuka kisah lama yang tanpa sadar ia kubur dalam-dalam. Sekali lagi ia melihatnya. Tapi kini...