Chapter 10

1.5K 221 5
                                    


Sakura memandang keluar jendela dengan raut kekecewaan masih terukir jelas di wajahnya. Saat ini ia berada di ruangan yang diketahuinya sebagai ruang kerja Sang Ibu. Wajahnya tertekuk dengan sesekali ia menggigit bibir bawahnya menahan kegundahan. Di sebelahnya Matsuri menatapnya dengan raut iba. Ingin sekali ia menghibur anak atasannya ini, tapi ia tak tahu harus mengatakan apa. Kushina menyuruhnya untuk membawa Sakura ke kantornya. Dan melihat bagaimana emosi Sang Wanita terakhir kalinya membuatnya paham, jika Sakura hanya tinggal menunggu waktu menunggu kemarahan wanita itu terlampiaskan padanya.

Sakura sungguh tak mengerti apa yang salah dari tindakannya. Ia hanya melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Ia hanya ingin melakukan apa yang seharusnya sudah ia lakukan sejak dulu. Ia hilang ingatan. Itu fakta yang tak bisa ia elak. Tapi itu tidak bisa dijadikan alasan bagi ibunya untuk menyembunyikannya dari dunia luar. Bukankah sebaiknya ia kembali ke dunianya untuk mencari siapa dirinya yang sebenarnya? Jadi apa yang salah jika ia ingin kembali ke dunianya? Ke dunianya sebagai seorang aktris.

Sakura Uzumaki adalah seorang aktris. Saat pertama kali mendengar hal tersebut dari mulut pemuda yang mengaku sebagai adik kembarnya bernama Uzumaki Naruto, Sakura tahu ia harus kembali. Ada sesuatu yang menariknya kuat hanya karena ia mendengar profesinya sebagai aktris. Entah apa itu. Dan saat ia mengatakan hal tersebut pada orang yang mengaku sebagai Kushina, ibunya, wanita itu tak mengijinkannya. Ia malah dengan terang-terangan memarahi Naruto karena menceritakan hal tersebut padanya. Sakura bingung dengan situasi itu.

Dan sekarang, saat ia merasa telah melakukan hal yang benar dengan kembali ke negaranya bahkan melakukan sesuatu yang harusnya membanggakan perusahaan ayahnya, kenapa ia malah dimarahi oleh Sang Ibu?

Ia tahu ibunya adalah seorang yang tegas. Tapi selama lima tahun mengenal Kushina sebagai ibunya, tidak pernah sedikitpun wanita itu membentaknya. Apa ini sebenarnya sifat asli Sang Ibu? Banyak hal yang masih belum Sakura mengerti tentangnya. Masih banyak yang hilang dari ingatannya tentang Sang Ibu. Seperti ada topeng yang menutupi siapa sebenarnya wanita itu. Hanya Naruto, satu-satunya orang yang ia tahu tidak memakai topeng di depannya. Karena itulah dari semua orang yang mengaku keluarganya, ia paling dekat dan percaya dengan Naruto.

Suara pintu yang terbuka membangunkannya dari lamunannya. Ia menoleh dan langsung berdiri saat melihat Sang Ibulah yang masuk ke ruangan tersebut. Suasana sedikit tegang saat ia melihat bias kemarahan itu masih ada dimanik wanita Uzumaki tersebut.

"Apa kau tidak punya telinga?" Sakura meremas ujung bajunya. "Sudah kukatakan untuk tidak kembali ke Jepang. Apa perintahku itu masih kurang jelas?!" teriak Kushina yang membuat Sakura tersentak di tempatnya. Matsuri yang berdiri di belakangnya serba salah dibuatnya.

"Tolak." Kushina melemparkan map berisi berkas yang tadi sudah ditandatangani Sakura. "Tolak perjanjian untuk menjadikanmu model Mall Diamond. Pergi temui Uchiha itu dan perbaharui lagi perjanjiannya. Hanya kau yang bisa berbicara dengan pria itu tanpa membuatnya mengajukan ganti rugi. Katakan apa saja alasanmu yang penting kau tidak menjadi model perusahaannya." Kushina berbicara dengan suara penuh penekanan. Seperti berusaha untuk meredam semua emosinya. Ia menatap tajam pada wanita muda yang berdiri menatapnya tak mengerti itu. "Lakukan sebelum Namikaze Group mengetahui hal ini dan segeralah kembali ke Amerika."

"Tapi kenapa?" Kushina yang tampak kalut itu menatap tak mengerti saat mendengar pertanyaan Sakura itu. "Kenapa aku harus menolaknya. Bukankah itu adalah hal yang bagus? Kalau aku tolak, Namikaze Group tidak akan mendapat saham yang setara dengan Uchiha. Begitu perjanjiannya." Kushina menggeram frustasi. Ia menundukkan wajahnya tatkala suara Sakura terus menginterupsinya. "Kau terus saja menyuruhku melakukan hal-hal yang tidak kumengerti tanpa mengatakan alasan yang jelas. Aku–"

Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang