Lima bulan bukan waktu yang cepat, apalagi jika harus melakukan sesuatu yang tidak disukai. Setidaknya itu yang pernah terlintas di benak Sakura –dulu. Tapi kini, waktu itu seakan berlalu begitu cepat bagi gadis pink itu. Lima bulan sudah ia berada di kediaman Uchiha semenjak skandalnya dengan pria itu. Perjanjiannya dengan pria itu akan berakhir kurang lebih tiga bulan lagi. Atau mungkin kurang mengingat saat bulan keempat kehamilannya, dokter menvonisnya mengandung anak kembar. Dan itu berarti masa kehamilannya kemungkinan akan berkurang.
Entah apa yang merasukinya sampai kini ia merubah pandangannya bahwa lima bulan adalah waktu yang singkat. Iapun sampai sekarang masih tak mengerti perasaannya. Seperti ada yang menyihirnya begitu cepat setelah kejadian pelukan Sasuke. Pernah terlintas dalam benaknya sebuah pertanyaan, apa ini cinta? Apa ia sedang jatuh cinta?
Cinta?
Apa cinta yang membuatnya berbunga-bunga saat setiap pagi kini Sasuke selalu memeluknya walau ia sudah menolaknya? Apa cinta yang membuatnya merasa takjub saat mendengar ada tiga kehidupan di dalam rahimnya? Anak yang dulu ia benci?
Apa cinta juga yang mengirimnya sampai disini, diperusahaan Sasuke bersama satu paket bento di tangannya?
Sakura menatap bento di tangannya ragu, sebelum akhirnya ia menghela napas dan memutuskan kembali berjalan. Akan sia-sia usahanya membujuk asisten Sasuke untuk mengantarkannya ke perusahaan pria itu dan juga usahanya membuat bento ini, kalau akhirnya ia mundur. Betapa susahnya ia mendapat ijin keluar, disaat pria Uchiha itu memerintahkan semua orang menjaganya untuk tetap ada di rumah. Mengingat pesan Sasuke yang menyuruhnya untuk menunggunya nanti malam karena akan ada hal penting yang akan dibicarakan pria itu, membuatnya mendapat alasan untuk datang ke kantor Sasuke. Daripada harus menunggu pria itu pulang.
Bersama asisten Sasuke, tidak sulit bagi Sakura untuk masuk ke dalam perusahaan Uchiha. Sekertaris mengatakan jika Sasuke sedang di ruang meeting, dan mengatakan Sakura bisa menunggu pria itu di ruangannya atau bisa menyusul ke ruang meeting. Sakura dengan perutnya yang sudah membesar di usia kandungannya yang memasuki usia tujuh bulan jelas saja memutuskan untuk menunggunya di ruangan Sang Pria. Ia masih sungkan menunjukkan kehamilannya pada orang lain selain orang-orang kepercayaan pria Uchiha itu. Senyum ia lemparkan tanpa sadar saat ruangan direktur Uchiha itu sudah di depan matanya. Tangannya terjulur pelan menggapai kenop pintu tersebut dan memutarnya.
"Ada apa menemuiku? Aku ada meeting sebentar lagi, jadi bicaralah dengan cepat."
"Hanya ingin memastikan sesuatu. Aku mendengar beberapa selintingan tentangmu dan Sakura."
Gerakannya untuk membuka pintu tersebut terhenti saat ia mendengar percakapan dua orang tersebut. Apalagi saat ia mendengar namanya disebut. Dengan ragu ia kembali mendorong pintu di depannya. Dan apa yang dilihatnya kini membuatnya terkejut.
Ibunya, ada di hadapannya. Sedang duduk dan berbicara dengan Uchiha Sasuke.
Sekelebat pikiran negatif berkecamuk di dalam benaknya. Apa yang mereka bicarakan? Kenapa membawa namanya? Sejak kapan mereka saling kenal?
"Aku ingin mengingatkan, kau punya perjanjian denganku. Hubunganmu dan Sakura hanya sampai ia melahirkan anakmu. Aku harap kau tidak melupakan itu."
Bagai tersambar petir, tubuh Sakura terpaku mendengarnya. Ia tidak bodoh untuk dapat mengerti maksud ibunya itu. Jadi sejak awal ibunya sudah mengetahui jika bayi dalam kandungannya adalah anak seorang Uchiha Sasuke? Jadi itukah alasan ibunya membuangnya waktu itu? Ada perjanjian di antara mereka tentang anak ini?

KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
RomanceSaat memutuskan untuk kembali ke dunia yang dulu telah membesarkan namanya, Sakura, Sang Mantan artis terkenal tak menyangka takdir yang mengikutinya akan membuka kisah lama yang tanpa sadar ia kubur dalam-dalam. Sekali lagi ia melihatnya. Tapi kini...