"Oke, nice! Good job Sakura-san!"Seruan fotografer di depannya membuat Sakura tersenyum. Ia bergabung dan duduk di samping pria yang kini mengangguk-angguk puas melihat beberapa foto hasil pemotretannya di komputer yang langsung tersambung pada kameranya sambil berdiskusi dengan seorang manager dari perusahaan Uchiha. Beberapa staf tampak berkeliaran di sekeliling mereka, melakukan tugas mereka masing-masing. Setelah mendapat kesepakatan tentang foto yang mana yang akan dipakai, pria itu kemudian menoleh pada Sakura, Sang Model.
"Aku tidak menyangka lama vakum dari profesi ini, tidak membuatmu melupakannya." Sakura tertawa lalu mengangkat bahunya santai. Seolah itu memang bukanlah hal besar baginya. "Oke, kita istirahat dulu. Aku akan melihat apa memungkinkan kita melanjutkan pemotretan hari ini," lanjut Sang Fotografer lagi yang hanya di jawab dengan anggukan dari Sakura. Pria itu kemudian pergi meninggalkan Sakura yang masih belum puas melihat-lihat hasil foto miliknya. Ia tersenyum sumringah. Ini sungguh profesional. Dirinya dan Sang Fotografer. Dalam hati ia merasa bangga pada dirinya sendiri. Ia tahu, ia pasti bisa.
"Hn."
Sampai sebuah gumaman menginterupsi kesenangannya, mengalihkan sepenuhnya atensinya dari foto-foto di hadapannya untuk dapat memandang ke arah Sang Pemilik Suara. Ia sedikit kaget dengan tamu tak diundang itu. Lebih kaget lagi saat ada sosok lainnya yang berlari ke arahnya sambil berteriak dengan suara cemprengnya. Shisui. Dibelakangnya Sasuke mengikuti dengan menggandeng Sarada. Izuna terlihat menyembunyikan diri di belakang pria itu.
"Mama!" Shisui menerjang Sakura yang meringis karena teriakan super melengkingnya. Beberapa mata memandang kaget bercampur penasaran ke arah mereka karena teriakan Shisui, namun diabaikan oleh Sakura. Gadis Uzumaki itu terlihat kikuk saat bocah kecil itu memanjat ke pangkuannya dengan susah payah, membuatnya mau tak mau membantunya untuk naik. Shisui langsung memeluk Sakura begitu ia sudah berhasil duduk dipangkuannya, membuat wanita pink itu terkikik geli dengan tingkahnya dan balas memeluk bocah itu. Sasuke memandang Sakura dari atas sampai bawah. Alisnya sedikit mengernyit saat melihat betapa terbukanya gaun hitam yang dipakai wanita itu, namun tidak berkomentar.
"Ayo mama, kita makan! Sama Izuna dan Sarada-chan juga!" Sasuke kembali berfokus pada wanita itu saat mendengar suara cempreng dari Shisui. Tangannya ditarik oleh Sarada yang melangkah maju mendekati Sakura, membuatnya mau tak mau mengikuti Sang Gadis kecil. Izuna yang menarik jas belakangnya tampak masih sungkan untuk mendekat.
"Mama?" Suara halus Sarada mengundang perhatian Sakura untuk menoleh menatap padanya. Senyum lembut ia lemparkan pada gadis kecil yang dua bulan terakhir ini sudah membuatnya berubah menjadi wanita paling melankolis didunia hanya karena mendengar kisahnya. Tangan mungil itu menjulur ke depan seakan ingin mencari Sakura, yang disambut Sang Wanita Uzumaki dan dibawanya tubuh kecil itu dalam dekapan yang hangat. Membuat Sasuke tersenyum tipis melihatnya. Sungguh, ia rela membayar berapapun demi melihat momen ini setiap saat dihidupnya.
"Kau sudah selesai?"
Sakura mendongak dan mendapati onyx memukau yang memenjarakannya. Kilasan mimpi yang ia lihat kemarin membuatnya melunturkan senyumnya, namun dengan cepat ia mengusir jauh pikiran itu. Dalam hati meyakinkan dirinya sendiri kalau itu hanyalah sebuah bunga tidur, tidak ada artinya. Ia memaksakan senyumnya pada pria itu sebelum mengangguk.
"Hm, yah tentu saja. Ini sudah waktunya istirahat. Ten-ten-san mungkin tidak akan keberatan jika aku pamit untuk makan siang," ucapnya senyum yang masih ia pertahankan di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
RomansaSaat memutuskan untuk kembali ke dunia yang dulu telah membesarkan namanya, Sakura, Sang Mantan artis terkenal tak menyangka takdir yang mengikutinya akan membuka kisah lama yang tanpa sadar ia kubur dalam-dalam. Sekali lagi ia melihatnya. Tapi kini...