"Kakak di mana? Aku takut sendiriaan. Hiks...hiks...hiks...! " tangis anak perempuan itu.Tak lama ada seorang ibu-ibu yang lewat dan langsung menghampiri anak perempuan itu.
"Hei nak! Kamu kenapa di sini sendirian? Nangis lagi. Nama kamu siapa? " tanya ibu itu.
"Namaku Nashwa. Aku kepisah sama kakak-ku! Orang tua-ku udah meninggal gara-gara kecelakaan satu minggu yang lalu. Dan yang selamat cuman aku sama kakak-ku. " jelas anak yang mengaku bernama Nashwa.
"Aduuh kasihan sekali kamu nak! Ya udah kamu ikut ibu aja yah! Nanti kita cari kakak kamu sama-sama! " ajak ibu.
Nashwa terlihat ragu, namun ia memberanikan diri untuk bertanya. "Tapi kata mama-ku, aku nggak boleh ikut sama orang asing. "
"Ibu itu punya panti asuhan. Nah, kamu tinggal di sana dulu untuk sementara selama mencari kakak-mu itu. Dan oh iya, nama ibu, Ibu Maisharoh! " ajak Ibu Maisharoh lagi.
"Ya udah, aku ikut ibu! " jawab Nashwa disisa air matanya.
***
Setelah beberapa menit, akhirnya Nashwa dan Ibu Maisharoh sampai di panti asuhan. Karena hari sudah malam, suasana panti asuhan pun sangat sepi. Anak-anak sudah pada tidur, namun ada beberapa yang belum tidur.
"Ya ampuuun! Ibu dari mana aja? Kok lama banget? Saya khawatir sama ibu lho, soalnya udah malem! " tanya seorang gadis yang bisa dibilang dewasa dengan nada kekhawatiran.
"Tadi ibu pergi ke apotek beli obat buat di kotak P3K, Rara. Soalnya yang di sana udah mau kadaluarsa semua. " jelas Ibu Maisharoh kepada Rara.
"Kalo cuman beli obat kok lama banget sih? " lalu mata Rara tertuju pada Nashwa. "Terus anak kecil ini siapa bu? Lucu banget! " komentar Rara.
"Oh iya ibu hampir lupa. Rara, kenalin ini Nashwa. Dia kepisah sama kakak-nya, dan orang tuanya udah meninggal gara-gara kecelakaan seminggu yang lalu. Dan Nashwa, kenalin ini Kak Rara. Anak tunggal ibu! " kenal Ibu Maisharoh pada kedua-nya.
"Hai, Nashwa! " sapa Rara.
"Hai Kak Rara! " balas Nashwa disertai senyuman yang manis.
~~~
"Hah....hah...hah..." nafas Nashwa tersengal-sengal akibat mimpi tadi.
"Kenapa harus mimpi itu yang mendatangi-ku? " gumam Nashwa.
Ya, akhir-akhir ini Nashwa selalu mimpi itu-itu terus. Mimpi itu pula yang selalu membuatnya terus gigih untuk mencari sang kakak~Gilang.
Nashwa mengambil air wudhu dan melaksanakan salat malam.
"Ya allah ya rab... Pertemukanlah hamba dengan kakak hamba. Hamba sangat merindukan-nya ya allah... Tunjukanlah jalan untuk hamba menemukannya ya allah! Dan ingatkanlah hamba dengan wajah kakak hamba. Hamba tau jika wajahnya telah berubah karena seiring berjalan-nya waktu. Namun hamba yakin ikatan batin kami dapat mempertemukan kami ya allah. Amin ya rabbal'alamin... " doa Nashwa.
Hampir setiap hari Nashwa berdoa agar bertemu dengan sang kakak. Namun hasil-nya nihil. Walaupun begitu, Nashwa tetap semangat dalam mencari sang kakak. Sambil mencari pekerjaan, Nashwa bisa bertemu dengan sang kakak secara tidak langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehilangan
General FictionNashwa Apriliana. Seorang gadis berhijab yang hidup sebatang kara. Sebenarnya ada sang kakak. Gilang Mahendra. Namun mereka berdua terpisah karena tragedi di masa lalu. Karena Nashwa masih terlalu kecil, dia tidak ingat apa-apa tentang sang kakak. D...