Bertemu Setelah Sekian Lama

148 4 0
                                    

Nashwa kini tengah melangkah-kan kedua kakinya dengan terburu-buru.

Pasalnya, ia sudah ada janji dengan teman-teman alumni fakultas-nya.

Dan sekarang? Lihatlah! Nashwa sudah telat dari lima belas menit yang lalu. Belum lagi jalanan kota Jakarta yang sangat padat.

Nashwa terlena dengan tingkah kakak angkatnya. Yaitu Fadly. Entah kenapa Fadly sedang menyenangkan hari ini. Hal itu membuat Nashwa lupa waktu.

Ketika keluar dari pintu lobby, taksi online yang Nashwa pesan sudah sampai.

"Pak...tolong agak cepetan ya. Soalnya saya udah telat lima belas menit..." pinta Nashwa saat sudah memasuki dan duduk gelisah di dalam taksi.

"Baiklah...akan saya usahakan bu..." Nashwa mengangguk.

Astaghfirullah.....

Apa-apaan ini? Jalanan ditutup karena perbaikan. Belum lagi ada kecelakaan beruntun yang membuat arus lalu lintas terhambat.

Nashwa mengirim pesan kepada salah satu temannya bahwa dia akan datang sangat terlambat.

Me
Mia, aku datangnya sangat terlambat nih...

Mia
Why? Kenapa?

Me
Hehehe...maaf aku lupa waktu gara-gara sesuatu nanti aku jelasin.

Mia
Terus, sekarang kamu dimana?

Me
Aku sih udah di jalan. Cuman jalanannya macet. Soalnya ada kecelakaan...

Mia
Terus gimana? Kalau acaranya aku mulai duluan nggak pa-pa?

Me
Udah nggak pa-pa. Acara dimulai aja dulu. Masa acara ditunda gara-gara nungguin satu orang...

Mia
Oke deh kita acara-nya mulai dulu. Tapi kita tinggal nungguin kamu sama satu orang lagi.

Me
Oh. Ya udah. Aku usahain datang secepatnya.

Setelah itu, pesan Nashwa hanya di read oleh Mia. "Maaf bu. Ibu bisa keluar sebentar? Soalnya jalanan kayak gini dan saya mau menepi sebentar atas perintah pak polisi..."

Nashwa menghela nafas berat. Dengan langkah berat, Nashwa keluar dari dalam taksi menuju bawah pohon mangga rindang yang ada di trotoar.

Nashwa akan merutuki kebodohannya karena lupa waktu. Acara reuni adalah acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nashwa.

Dengan reuni, kita bisa berkumpul bersama penuh dengan kehangatan bersama teman-teman kita.

Ketika Nashwa sedang memperhatikan proses evakuasi korban kecelakaan, ada seseorang yang menepuk bahunya dari samping.

"Nashwa. Kamu Nashwa kan? "

Nashwa mengamati orang tersebut. Nashwa mengangguk ragu. "Iya saya Nashwa. Maaf anda siapa ya? "

Bukannya menjawab orang itu malah tertawa terbahak-bahak. Nashwa menaikkan satu alisnya. Heran.

Ini orang kenapa sih? Aneh. Tapi kok mukanya kaya familiar ya?

"Nashwa. Kamu bener nggak inget aku sama sekali? " Nashwa tersenyum canggung dan menggeleng.

KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang