Firasat 'kah?

245 4 1
                                    

"Mah...udah apa belum? Ayo buruan! "

"Sabar Fadly! Kamu kenapa sih nggak sabaran banget?! "

"Hehehe...ya nggak pa-pa si ma. Fadly cuman nggak mau telat aja. Ini udah tiga puluh menit dari acaranya lho..."

"Cuman nggak mau telat! Kalau acaranya udah dimulai tiga puluh menit yang lalu, berarti kita ini namanya apa coba?! Telat kan! "

Fadly mengusap tengkuk belakanganya yang tak gatal. Ia merutuki kebodohannya karena bicara asal-asalan. Ia hanya tak sabar saja ingin melihat papa dan mama-nya.

"Hehehe...tapi kan lebih baik terlambat daripada nggak datang sama sekali..." kilah Fadly.

Sang mama hanya memutar bola matanya jengah. Bagaimana tidak?! Sedari kecil, Fadly selalu bertingkah laku abstract, aneh!

Mungkin karena sudah terbiasa, Resti bisa sabar-sabar saja. Tapi tidak dengan Nashwa.
Ia pasti tidak akan segan-segan akan memarahi kakaknya yang ini.

Sedang menunggu Resti mengambil tas-nya, ponsel Fadly bergetar menandakan ada pesan masuk.

Saat melihat siapa pengirim dan apa isi pesannya, tubuh Fadly langsung kaku sekaku-kakunya.

"Nggak mungkin..." lirihnya dengan tatapan yang kosong.

Tubuh Fadly langsung bergetar dengan hebat. Keringat dingin membahasi kemeja yang tertutup oleh tuxedo.

"Nggak mungkin dia masih..."

Kak, ayo kesini sama mama! Semuanya udah siap!

Mungkin pesan singkat itu akan membuat Fadly bertambah bahagia jika pengirimnya adalah Nashwa. Tapi ini?....

.

.

.

.

.

Bukan Nashwa.

.

.

.

.

.

Melainkan...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
GILANG!!!!

Bagaimana mungkin ini terjadi?! Bukankah ia sudah dikubur?! Kenapa ia bisa mengirimkan pesan ini?! Apa arwah Gilang masih ada disekitarnya?

Detik itu juga, Fadly merasakan bahwa bulu kuduknya telah berdiri. Ia merinding.

Ponselnya berbunyi lagi. Fadly mengeceknya dengan sangat pelan. Dan—

"Adik laknat!!! "

—ia mengumpat dengan sangat keras ketika membaca pesan tersebut.

Kak Fadly! Kenapa cuman di read doang?? Kakak takut ya?? Tenang ini Nashwa, Kak Gilang udah tenang disana. Dan aku, sengaja nge-chat kakak pake ponsel kak Gilang. Hehehe....sorry:)v

KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang