Ragu

286 14 0
                                    

Sudah sebulan lebih Nashwa bekerja di perusahaan ini. Selama itu pula pengelolaan uang tersusun secara benar.

Karena manager keuangan yang dulu itu melakukan korupasi sebesar 1,5 milyar. Dan itu membuat perusahaan Fadly hampir saja bangkrut.

Tepat hari ini, kantor mengadakan pesta secara besar-besaran di sebuah gedung berbintang lima★★★★★.

Suasana sungguh ramai. Semua kolega, penanam saham dan lain sebagainya hadir di sini.

Dan kini Nashwa sedang bersama dengan Gilang menyambut tamu-tamu di depan pintu masuk. Sedangkan Fadly sedang sibuk menemani tamu-tamu yang ada di dalam.

Gilang selaku direktur utama dan Nashwa selaku manager keuangan, menyambut para tamu dengan baik dan ramah. Banyak tamu yang memuji kecantikan dari paras Nashwa.

Hidung mancung, gigi gingsul, punya lesung pipi dan body yang pas apalagi dibalut dengan pakaian yang syar'i.

Setelah dirasa tamu sudah berkumpul, Gilang dan Nashwa masuk ke dalam dan memberi tahu Fadly bahwa acara sudah bisa di mulai.

Acara pun dimulai. Semua orang bergembira. Ada yang makan makanan yang disediakan, menari di atas panggung, menyanyi atau sekedar duduk di sofa sambil berbincang-bincang.

Semua sibuk dengan urusan masing-masing. Nashwa hendak ke toilet tapi ia dicegat oleh om-om yang kelihatannya sedang mabuk.

"Mau kemana cantik? "

"Maaf pak! Jangan pegang-pegang saya nggak suka. "

"Tenang! Lama-lama kamu juga terbiasa! "

"Maaf ya pak! Tapi sekali lagi saya mohon jangan pegang-pegang saya! "

"Kita main aja dulu yuk! "

"Lepasin atau saya teriak !"

"Teriak aja! Nggak bakal ada yang menghiraukan kamu sayang ! "

"Tolong!!!! Tolong!!!! Tolong!!! " dan Nashwa langsung di tarik ke pojok ruangan.

Mulut Nashwa dibekam dengan tangan yang....eiuhh bau khas om-om gila. Nashwa kesusahan untuk berteriak.

Tapi dia berusaha menolak dengan melakukan pergerakan yang cukup mencengangkan.

Gilang pov

Aku sedang mencari dimana Nashwa berada. Tapi sedari tadi, aku tak kunjung melihat batang hidungnya.

Lalu, dimana dia?

Pasalnya, papa-ku juga turut datang ke pesta ini. Dan beliau ingin bertemu dengan Nashwa.

Aku pun mendatangi orang kantor yang biasa dekat dengan Nashwa. Dan benar saja, omongan mereka membuat diriku semakin...khawatir?

"Tadi, Nashwa bersama kami pak. Tapi dia bilang hendak ke toliet, namun sudah satu jam lebih Nashwa tak kembali. "

"Oh....terima kasih atas informasinya ya! " aku sungguh terkejut mendengar kabar itu.

Tapi aku sungguh khawatir kepada-nya. Hati kecil-ku berkata untuk selalu melindunginya. Apalagi nama dia sama dengan nama adik-ku yang sekarang entah dimana. Nashwa.

Aku terus berjalan mengelilingi gedung ini dan bertanya kepada semua orang. Namun hasilnya, nihil.

Ada satu tempat yang belum aku kunjungi. Yaitu, gedung bagian belakang yang tak terpakai oleh acara pesta ini.

Dan benar saja, semakin aku mendekatinya, lamat-lamat aku mendengar suara rintihan. Rintihan itu terdengar seperti orang ketakutan. Dan satu lagi, suara itu milik....Nashwa!

KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang