Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Hari dimana terjadi peristiwa yang hanya dialami satu kali dalam hidup terjadi. Hari yang sakral. Hari dimana sebuah ikatan baru saja terjalin. Hari dimana sebuah ikatan yang tidak boleh dengan asal mengakhirinya. Hari dimana sebuah ikatan yang harus dilaksanakan dengan serius tanpa main-main.
Dan saat ini kedua mempelai tersebut sedang berdiri dipelaminan menyambut para tamu. Sudah sekitar dua jam, tapi para tamu masih saja banyak.
Mulut keduanya pun sudah serasa kebas karena harus tersenyum terus menerus tanpa henti. Sebenarnya yang diundang oleh keluarga mereka berapa orang sih?
Akhirnya, rombongan tamu sedikit berkurang. Hingga kedua mempelai tersebut duduk di kursi yang ada di pelaminan.
"Kamu capek? " sang wanita mengangguk.
"Mau aku ambilin minum? "
"Boleh. "
Sementara si lelaki mengambil minum, si perempuan mengedarkan pandangannya menelisik setiap sudut gedung yang mereka sewa ini. Ternyata para tamu undangan sangat banyak. Sampai-sampai ruangan ini penuh sesak. Pantas saja jika kakinya pegal, mulutnya kebas, dan tangan agak pegal karena bolak-balik bersalaman.
Tiba-tiba ada yang menyodorkan minum dari samping. "Ini diminum dulu. Nanti malah dehidrasi. "
"Makasih..."
Disaat keduanya tengah meminum dan memakan sedikit camilan yang dibawa sang suami. Teriak membuat semua orang menoleh.
"GASKA!!!!!! NASHWA!!!!!!! "
Ya ampun! Teman-teman satu kampus dan satu angakatannya datang semua. Eh, tidak! Bahkan terlihat ada beberapa kakak tingkatan.
Nashwa dan Gaska berdiri kembali dan tersenyum kembali. Ya ampun!! Teman-temannya sangat antusias dengan pernikahan Nashwa Gaska.
Tapi, siapa yang mengundang mereka semua? Perasaan, Gaska dan Nashwa hanya mengundang beberapa teman dekat mereka. Ya, memang Gaska dan Nashwa hampir kenal semua teman satu tingkatannya. Tapi tak begitu akrab. Dan sekarang? Lihatlah! Semuanya datang. Tak dapat dipungkiri pula Gaska dan Nashwa sangat senang atas kehadiran mereka.
"Tuh kan! Aku bilang apa! Kalian itu jodoh! " teriak Mia sambil memeluk Nashwa.
"Selamat ya Nash! " ucap Joya.
Arga dan Gani langsung nyosor minta salaman sama Nashwa. Tapi yang dimintai salam langsung menjauh dan menangkupkan kedua tangannya di depan dada.
"Lah, kok gitu sih Nash? "
"Biasanya juga kita salaman sentuhan juga nggak pa-pa. "
Nashwa terkikik melihat ekspresi Arga dan Gani. "Inget! Itu dulu! Sekarangan 'kan aku sudah ada yang punya. Jadi ngga boleh itu. "
Setelah Arga dan Gani menangkupkan kedua tangannya dengan malas, mereka langsung pergi dari hadapan sang pengantin.
*****
Pagi hari adalah hal yang sangat indah pagi para pengantin baru. Tapi tidak dengan Nashwa dan Gaska.
Pasalnya, Nashwa terkejut melihat sosok lelaki yang tak lain adalah Gaska tidur disampingnya.
"ASTAGHFIRULLAH!! "
Tidur Gaska merasa terusik. Ia membuka matanya perlahan dan mengerjapkan matanya pelan. Ia menengok ke arah kiri dimana Nashwa berada.
Nashwa terlihat seperti ketakuan. Wajahnya ia tutupi dengan kedua kaki yang ia tekuk dan dipeluk dengan kedua tangannya.
"Hei! Kamu kenapa? " tanya Gaska lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehilangan
General FictionNashwa Apriliana. Seorang gadis berhijab yang hidup sebatang kara. Sebenarnya ada sang kakak. Gilang Mahendra. Namun mereka berdua terpisah karena tragedi di masa lalu. Karena Nashwa masih terlalu kecil, dia tidak ingat apa-apa tentang sang kakak. D...