Hari mulai petang. Jalan raya telah ramai oleh orang-orang yang pulang dari kesibukan mereka masing-masing. Begitu juga dengan Reynald yang bergegas pulang setelah selesai latihan band bersama sahabat-sahabatnya.
“ Bagus kamu ya sekarang. Dari mana saja kamu seharian? Dengan kamu bolos kuliah apakah kamu pikir itu baik? Kamu papah kuliahin bukannya terimakasih malah kamu sia-siain!
Banyak anak di luar sana yang ingin kuliah seperti kamu tapi mereka tidak bisa! Sedangkan kamu! Apa yang kamu lakukan sekarang ini sungguh membuat papah kecewa Reynald!” Leroy sudah tidak dapat menahan emosinya untuk diluapkan pada anaknya itu.
Reynald sungguh terkejut mendapati papahnya tiba-tiba sudah di depan pintu. Pasalnya papahnya itu jarang atau hampir tidak pernah berada di rumah.
Terakhir kali Reynald tahu kabar papahnya itu adalah ketika papahnya berkata akan pergi ke Singapura. Setelah itu ia sudah tidak tahu bagaimana kabar ayahnya sampai detik ini, hingga papahnya tiba-tiba ada di ambang pintu.
“ Sudah? Aku capek mau istirahat.” Reynald tanpa hasrat untuk mendengar perkataan papahnya.
“ kamu ini tidak ada sopan santunnya sama orang tua! Bukannya minta maaf! Papah benar-benar muak sama kamu Reynald!”
Tanpa peduli Reynald langsung meninggalkan papahnya yang sedang naik pitam, dan segera pergi masuk ke dalam kamarnya. Ia sungguh sudah tidak peduli akan kehadiran papahnya di dunia. Setelah apa yang telah ayahnya perbuat dulu pada ia dan ibunya.Waktu sudah menunjukan jam 10.30 Reynald sudah bosan hanya berbaring lesu di dalam kamarnya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi keluar bersama para sahabatnya. Reynald langsung bersiap-siap untuk pergi.
Ia hanya mengenakan kaos polos warna putih dengan jaket dongker nya dan celana jeans kesayangannya.
“ mau kemana lagi kamu malam –malam gini?”
“ Bukan urusan papah. Urusi saja urusan papah dan jangan pernah campuri urusan aku.”
“Beraninya kamu bicara seperti itu Reynald. Kembali ke kamarmu dan jangan harap papah akan mengijinkanmu pergi.”
“ aku tidak perlu ijin dari papah. Aku akan tetap pergi.” Reynald tidak menghiraukan perkataan papahnya dan ia kekeh tetep pergi untuk kumpul bersama teman-temannya.
"tunggu Reynald.” Leroy berusaha menghentikan Reynald yang sudah melangkah beberapa jangkah. Dan Reynald otomatis berhenti tanpa menoleh kearah papahnya. Menunggu apa yang akan dibicarakan oleh papahnya.
“ papah besok akan kembali ke Singapura. Papah pulang hanya ingin melihat kamu, papah sungguh kecewa melihat tingkahmu yang semakin hari semakin tidak karuan. Maka papah putuskan supaya kamu memiliki pembimbing agar kamu yang sekarang tidak semakin menjadi. Papah harap kamu akan berubah menjadi Reynald yang dulu bukan yang seperti ini.”
Mendengar penjelasan dari papahnya, lantas Reynald langsung berbalik badan. Ia sungguh tidak terima hidupnya dicampuri oleh orang lain bahkan papahnya sekalipun.
“ aku tidak suka di atur. Sebaiknya papah tidak perlu repot-repot memberiku pembimbing. Aku tidak membutuhkannya.” Reynald segera pergi setelah mengatakan ketidaksetujuannya akan keputusan papahnya.
Reynald segera masuk ke dalam mobil dan langsung melesat dengan kecepatan yang tinggi, membelah jalan raya. Itu salah satu cara Reynald melampiaskan amarahnya. Tentu aksi Reynald sangat membahayakan jiwa, baik jiwanya sendiri bahkan jiwa orang lain.
Banyak suara klakson yang ditujukan pada Reynald si pengguna mobil yang ugal-ugalan. Umpatan demi umpatan tercurahkan untuk Reynald.
Sampailah ia di sebuah club malam yang merupakan tempat janjian mereka untuk bertemu. Reynald langung masuk ke dalam dan tanpa waktu lama ia sudah melihat teman-temannya yang sudah duduk di meja bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
you are miracle
Teen FictionMiracle Yustina, perempuan yang memiliki semangat hidup yang tinggi demi menggapai cita-cita dan harapannya yang sudah ia gantung setinggi mungkin di cakrawala. kehidupan yang damai harus berubah dikala ia harus berurusan dengan seorang laki-laki y...