11. Tokoh Baru

24 7 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Band Reynald dan kawan-kawannya yang diberi nama BP akan menunjukan performance pertama mereka.

BP di sini bukan Black Pink, bukan-bukan itu kalian jangan salah paham ya. BP itu singkatan dari Black Pearl. Kenapa mereka menama Band mereka Black Pearl?

Karena, mereka menganggap jika mereka yang notabene bukan siapa-siapa atau belum apa-apa dalam dunia per-band-nan, suatu saat mereka akan menjadi siapa-siapa dan akan menjadi berharga dalam dunia musik layaknya suatu mutiara. Indah tidak harus putih, kadang mutiara hitam jauh lebih mempesona. Wahgelaseh.

“Gimana udah siap semua kan nanti malam?” Frenki mulai membuka suara ketika mereka duduk di bangku kantin kampus mereka.

“ aassiiappppp dong.” Grey menunjukan kedua jempol miliknya menandakan bahwa semuanya sudah siap.

“ Tapi gue grogi banget nih. Ini kan kali pertama kita tampil di depan umum.” Frenki menujukan kegelisahan dengan raut wajah yang bisa dikatakan sangat imut.

“ tenang aja kali. Kita pasti bisa, gue yakin itu.” Lionel berusaha menenangkan teman-temannya yang terlihat begitu gelisah. Meskipun tidak bisa dipungkiri jika sebenarnya Lionel juga tak kalah groginya dengan teman-temannya. Namun ia sangat pintar dalam menyembunyikan perasaannya kepada orang lain.

“ iya gue setuju. Bolos aja kita jago, masa cuman tampil di depan panggung kita grogi, debat sama guru aja kita menang masa sama penonton lo takut.” Reynald ikut menimpali dan memberikan semangat untuk mereka tentunya untuk dirinya juga.

“ Ini mas baksonya.” Makanan yang mereka pesan pun datang membuat mereka tersenyum sumringah.

Akhirnya perut mereka akan segera terisi setelah berkutit dengan pelajaran yang begitu membosankan.
“ Makasih mba Surti, mba surti kok cantik benget ya hari ini. Bikin hati abang dok dok der gituh.” Kebiasaan Grey yang selalu menggoda mba Surti yang merupakan penjual bakso di kantin yang paling muda di bandingkan dengan penjual lainnya.

Sedangkan Reynald, Lionel, dan Frenki sudah menepuk jidat. Tak habis pikir dengan temannya yang otaknya sudah gesrek atau bahkan sudah pindah di lututnya.

“ Ampun deh gue punya temen kayak lo.”

“ efek jomblo kelamaan nih.”

“ gila.”

Itulah umpatan demi umpatan yang keluar dari mulut mereka untuk Grey. Sedangkan Grey sendiri ia malah senyum-senyum tak jelas dan segera melahap baksonya.

“ Perlu di rukyah ini.”

Sedangkan di tempat lain. Miracle sedang berjalan menuju perpustakaan, karena ia disuruh Bu Tiya untuk mengembalika buku.

Tiba-tiba ia menabrak seseorang yang berjalan di depannya. Maklum saja Miracle juga penglihatannya terhalang oleh tumpukan buku-buku yang ia bawa.

Ia meringis kala ia terjatuh dan otomatis semua buku yang ia bawa tejatuh.

“ Maaf. Aku nggak sengaja. Aku nggak liat kamu karena ketutupan buku yang aku bawa.” Miracle mengucap maaf bersamaan dengan ia memungut buku yang jatuh. Jadi dia tidak tahu siapa yang ia tabrak, tapi ia tahu jika yang ia tabrak itu perempuan karena Miracle melihat rambutnya yang panjang.

“ nggak kok. Aku yang salah, aku tadi lagi fokus sama hp.” Perempuan itu langsung ikut berjongkok dan membantu Miracle memungut buku yang terjatuh.

“ Makasih udah bantuin.” Miracle dan perempuan itu kembali berdiri setelah semua buku sudah tersusun kembali di tangan Miracle.

“ sama-sama.”

you are miracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang