19. Tanda Tanya

8 3 0
                                    

Setelah pintu terbuka Miracle langsung berlari ke dalam rumah dan menuju ke kamar Ibunya terbaring. Melihat keadaannya setelah kamarnya terlempar batu oleh orang yang tidak dikenalnya.

"Ibu! "Miracle membuka pintu kamar Ibunya, namun apa yang ia temukan kini? Ibunya tidak ada. Kemana Ibunya pergi?

"Ibu.. Bu... Kok kosong? Ibu dimana Bu? " Miracle panik, dimana Ibunya. Bagaimana Ibunya bisa hilang.

"Bu"

"Ibu? " Miracle terkejut ketika melihat Ibunya yang kini tengah duduk di meja makan.

Miracle berlari dan langsung memeluk erat Ibunya yang bagaikan mimpi kini telah siuman dari koma yang panjang itu.

"Ka- kamu anakku? Miracle? " Tanya Ibu yang terbata-bata.

"Iya bu, ini Ira. Anak Ibu. " Miracle kembali memeluk Ibunya. Akhirnya setelah penantian yang panjang Allah mengabulkan soalnya, kini Ibunya sudah kembali.

"Aku nggak lagi mimpi kan bu? Ini beneran Ibu udah sadar? "

"Iya, Kamu nggak lagi mimpi. Ibu sudah sadar. "

"Bu Ira seneng banget akhirnya Ibu bangun dari tidur panjang Ibu. "

"Maafin Ibu ya, Ibu biarin kamu hidup sendiri. "

"Enggak bu, aku nggak pernah sendiri. Ibu nggak pernah ninggalin Ira, Ibu selalu ada sama Ira. Bu jangan sakit lagi. " Ucap Miracle yang kini masih setia memeluk Ibunya dan merasakan kenyamanan dan kehangatan.

"Tadi ada suara apa di depan? " Tanya           yang penasaran.

"Ira nggak tahu bu, tadi Ira kaget banget karena ada batu yang dilempar ke kamar Ibu. Ira takut Ibu kenapa-kenapa, tapi syukur ternyata Ibu nggak ada di kamar itu. "

"Kita cek sekarang. " Ibu bangun dari duduknya dan Miracle melepaskan pelukannya dan ikut bangkit berjalan menuju kamar.

"Ya Allah. Kacanya pecah Ra. " Ibunya pun terkejut melihat keadaan jendela kamarnya.

"Untung Ibu nggak ada dikamar ini, batu nya tepat di atas ranjang bu. " Miracle menunjukkan batu yang ada diatas ranjang.

"Siapa yang lakuin ini semua? "

"Aku juga nggak tahu bu."

°°°

"

Halo, iya Ra kenapa? " Reynald mengangkat telepon dari Miracle.

"Hmmm anu.. Itu.. Rey. " Miracle bingung sebenarnya ia harus ngomong apa. Pasalnya ia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba ia ingin menelfon Reynald.

"Apa Ra? Ngomong aja. "

"Eh... I- itu tadi waktu kamu pulang tiba-tiba ada batu yang dilempar ke rumah ku, tepatnya di kamar Ibu. "

"Siapa yang lakuin itu? " Suara Rey terdengar panik dari saluran telepon itu.

"Aku juga nggak tahu Rey. "

"Terus keadaan Ibu gimana? "

"Alhamdulillah Rey. Aku seneng banget dan nggak nyangka banget, awalnya aku takut kalo Ibu bakal terluka kena batu yang dilempar nggak tau sama siapa itu. Tapi pas aku masuk aku liat Ibu lagi duduk, Ibu udah sadar Rey. "

"Alhamdulillah kalo gitu, aku ke sana sekarang." Rey langsung bergegas mengambil kunci motor dan jaket yang tergantung dan langsung melesat hendak menuju rumah Miracle.

Tak perlu meminta izin kepada papahnya, karena papahnya juga sedang tidak ada di rumah. Mungkin saja sedang jalan jalan dengan pacaranya. Reynald hanya mengangkat bahu acuh tak ingin mengetahui lebih dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

you are miracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang