Chapter 1

10K 505 2
                                    

"Brukkk."

Barang bawaan seorang pria yang mengenakan hoodie hitam serta memakai masker di wajahnya berhamburan di jalan. Kedua kruk yang menyangga kakinya menyulitkannya mengambil beberapa barang yang tercecer. Tidak ada seorang pun yang berniat membantu, beberapa orang hanya menghindarinya saja.

"Apa anda baik-baik saja?"

Tiba - tiba saja ada seorang gadis yang rambutnya diikat top bun berjongkok dan mengambil barang - barang pria tersebut.

Gadis itu juga membantunya berdiri dan memapahnya berjalan menuju sebuah kursi yang tak jauh dari mereka.

Si pria tidak mengeluarkan sepatah kata pun, ia justru terpaku dengan apa yang telah dilakukan si gadis. Gadis yang mengenakan top crop shirt mengambil sebuah kantong yang terlipat rapi dari dalam tasnya dan memasukan barang-barangnya kedalam kantong tersebut.

"Begini lebih baik kan."

Gadis itu tersenyum sangat manis yang membuat siapa saja yang melihatnya akan ikut tersenyum, dan tanpa sadar si pria tersenyum di balik maskernya.

"Eonni,,,"Panggil seorang gadis yang menghampiri keduanya. "aku sudah mencarimu kemana-mana tidak taunya disini."

"Maafkan aku Chaeng, aku lupa tidak memberitahumu."

"Ayo kita pergi, mereka pasti sudah lama menunggu." Gadis yang baru saja tiba itu melirik dan menatap curiga pada pria tersebut.

"Tunggu sebentar Chaeng." Gadis yang memilik gummy smile kembali menoleh pada pria yang ditolongnya tersebut.

" Kalau begitu saya permisi." Pamit si gadis sambil membungkukan badannya. Sedangkan si pria hanya balas mengangguk tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Kedua gadis itu berjalan menjauh dan tatapan pria tersebut tak lepas dari gadis yang telah menolongnya tadi.

"Yeppeuda." Hanya kata itu yang diucapakan di dalam hatinya.

Chaeng, gadis yang lebih tinggi itu memeluk lengan eonni-nya, ia sangat suka bermanja-manja pada gadis yang hanya berjarak 1 tahun darinya.

"Siapa pria itu, Jennie eonni?"

"Molla, aku tadi hanya menolongnya saja, Chaeyoung-ah."

Chaeyoung mengerucutkan bibirnya kala Jennie mengacak rambutnya. Kemudian keduanya masuk ke dalam sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari tempat Jennie menolong pria itu.

"Kuharap kalian tidak membuat masalah disaat debut kalian tinggal menghitung hari." Kata pria bertubuh tambun yang duduk di samping sopir.

"Nde oppa." Jawab mereka seraya menganggukan kepala.

Jennie melepaskan ikatan top bun di rambutnya serta menghela nafas panjang, sepertinya apa yang dilakukannya tadi telah dilihat oleh managernya.
Dan setelah ini ia mungkin akan mendapat ceramah panjang dari bosnya.

TBC

Secret Love JENKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang