Biasanya begitu selesai perform khususnya saat diluar negeri seperti ini, Jongin akan langsung kembali ke kamar hotelnya untuk membersihkan diri dan kemudian tidur.
Tetapi entah mengapa ada yang berbeda dengan malam ini, ia merasa ada yang terus membujuknya untuk pergi ke rooftop hotel. Padahal sejak di tempat konser tadi, Jongin sudah merencanakan untuk tidur sampai besok managernya akan membangunkannya. Apalagi ditambah dengan mood nya yang tiba-tiba memburuk karena gadis itu kembali tidak membalas pesan-pesannya.
Setelah membersihkan diri, ia melangkah dengan gontai menuju lift yang akan membawanya ke lantai atas.
Sebenarnya Jongin sudah sangat mengantuk tetapi lagi-lagi seperti ada yang menuntunnya untuk bisa mencapai rooftop.Angin malam langsung menerpa wajahnya begitu pintu lift terbuka dilantai paling atas hotel yang langsung terhubung dengan rooftop.
Matanya yang tadinya tinggal lima watt sekarang langsung segar, hilang sudah rasa kantuknya. Sehingga, ia bisa melihat dengan jelas jika ada seorang gadis yang berdiri dipagar pembatas.
Untuk apa seorang gadis menyendiri ditempat seperti ini, apalagi sudah lewat tengah malam.
Pikir Jongin dalam hati.
Dengan perlahan ia pun mendekati gadis yang berdiri membelakanginya tersebut. Dan Jongin merasa mengenalnya.Ia menghentikan langkahnya ketika berjarak tiga langkah dengan gadis itu. Tidak salah lagi, gadis itu ternyata sama dengan gadis yang selalu difikirkannya sejak beberapa hari terakhir ini. Jennie.
Gadis yang mengenakan t-shirt putih oversized serta celana piyama panjang dan rambut panjangnya yang diikat dengan gaya top bun itu sepertinya tidak menyadari dengan kedatangannya.
"Aku tidak menyangka akan menemukanmu disini?"
Berbagai kalimat yang berputar dikepalanya, akhirnya hanya itu yang keluar dari bibir Jongin.
Mendengar pertanyaannya yang tiba-tiba membuat gadis itu terkejut dan langsung menoleh kearahnya."K-kai sunbae."
Jongin menganggukan kepalanya seraya mendekati gadis tersebut. Mereka berdiri berdampingan.
Jujur saja, Jongin ingin menanyakan banyak pertanyaan. Salah satunya, tentu saja mengapa semua pesan yang dikirimnya tidak pernah dibalas dan juga tidak menjawab panggilan telepon darinya."Belum tidur?"
Gadis itu menggelengkan kepalanya, "belum mengantuk." Jawab Jennie dengan singkat.
Pria bermarga Kim itu menoleh kearah gadis disampingnya tersebut. Ia menatap dalam wajah Jennie dari samping, mengobati rasa rindunya yang dirasakan akhir-akhir ini.
Dilihat dari samping seperti ini, ia semakin terpesona pada gadis itu. Wajahnya yang kecil, matanya yang semakin indah, hidungnya yang juga kecil, dan tentu saja pipinya yang chubby rasanya Jongin ingin mencubitnya atau menggigitnya seperti menggigit mandu, pangsit khas korea.
"A-aku. Aku akan kembali kekamarku. Kai sunbae juga sebaiknya segera beristirahat."
"Apa sekarang kau juga akan menghindariku." Ucap Jongin sebelum Jennie melangkah pergi.
"Kau tidak membalas pesanku, menjawab panggilan teleponku dan sekarang kau mau menjauhiku?"
Melihat Jennie yang hanya tertunduk, membuat Jongin merasa menyesal karena sudah memberikan rentetan pertanyaan.
Seharusnya ia tadi lebih bersabar, tetapi ia juga tidak bisa menahannya lagi."Kau marah padaku?" Tanya Jongin dengan lembut, ia berdiri mendekati gadis yang hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Kalau kau tidak marah padaku, lalu apa aku mengganggu kenyamananmu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love JENKAI
FanfictionBagaimana jika orang yang selama ini kau kagumi, orang yang selalu kau perhatikan secara diam-diam bahkan sebelum dia menjadi orang yang terkenal dan memiliki banyak pengemar, tiba-tiba saja menyatakan perasaanya padamu? Itu yang telah dirasakan o...