Jongin melirik Jennie yang sejak keluar dari ruang rawat ayahnya tidak mengeluarkan sepatah katapun. Gadis itu lebih memilih menatap kendaran yang berlalu-lalang melalui jendela kaca mobil disampingnya.Menghela nafas panjang, dan kemudian mengeratkan genggaman tangannya pada kemudi mobil. "Kau marah?"
Akhirnya gadis itu menoleh, menatapnya sebentar lantas membuang pandangannya kembali. Raut wajahnya terlihat datar. Jennie tidak langsung menjawab pertanyaannya, membuat Jongin sedikit gusar.
"Mengapa Kai sunbae tidak mengatakan lebih dulu jika akan mengunjungi abeoji?"
"Abeoji ehhh...?" Jongin mengerutkan keningnya, heran dengan cara Jennie memanggil ayahnya.
"Ayah sunbae, menyuruhku untuk memanggil abeoji." Ucap Jennie pelan seraya menggigit bibirnya.
Tersenyum lebar. Jongin tidak menyangka jika ayahnya akan secepat itu untuk meminta Jennie memanggilnya abeoji. Apalagi ini pertemuan pertama mereka.
"Kau tidak menyukainya?"
Jennie mendengus kesal, "bukan masalah tidak menyukainya."
"Lalu?"
"Setidaknya jika Kai sunbae mengatakan lebih dulu, aku bisa mempersiapkan sesuatu untuk abeoji."
Tertawa pelan, Jongin bahkan tidak berfikir sampai kesitu. Tujuannya hanya ingin mengenalkan Jennie pada ayahnya walaupun hubungan mereka masih dalam masa pendekatan.
"Tetapi sepertinya, ayahku tetap menyukai pertemuannya denganmu meskipun kau tidak menyiapkan apapun."
Mengerucutkan bibirnya, Jennie kemudian melipat kedua tangannya di depan dadanya. Melihat hal itu, Jongin malah tertawa pelan. Gadis disampingnya itu terlihat sangat menggemaskan, ingin sekali mengacak rambutnya atau mencubit pipinya yang seperti mandu itu.
Kening Jennie berkerut, menatapnya heran ketika Jongin menyodorkan telapak tangannya dihadapannya.
"Hari ini, hari ulang tahunku dan seharusnya aku mendapatkan kado, kan."
Jennie menggelengkan kepalanya, "aku juga tidak menyiapkan apapun untuk sunbae." Ucapnya dengan jujur serta penuh penyesalan.
"Bukankah kau sudah berjanji untuk membuatkanku nasi goreng kimchi? Bagaimana jika aku menginginkan itu sekarang sebagai kado ulang tahunku."
"Jinja?" Jennie tersenyum kecil," Kai sunbae hanya menginginkan nasi goreng kimchi sebagai kado ulang tahun."
Jongin mengangguk dengan antusias, "tentu saja. Bahkan aku sudah cukup lama menantikannya."
"Arraseo. Kalau begitu kita harus pergi membeli bahannya" Kata Jennie tak kalah antusias.
Jongin kemudian menambahkan kecepatan mobilnya. Sungguh, ia sudah tidak sabar baik untuk mencicipi nasi goreng kimchi buatan Jennie maupun melewati hari spesialnya ini bersamanya. Mungkin diawali dari belanja bersama, memasak bersama hingga apa yang nanti akan mereka kerjakan bersama-sama.
Keduanya memasuki sebuah supermarket yang cukup besar. Jennie berjalan memimpin sedangkan Jongin mengikutinya sembari mendorong troli belanja.
Langkah Jennie berhenti didepan rak yang menyediakan bahan pokok. Dengan cekatan ia memilih lalu memasukkan bahan-bahan yang sekiranya dibutuhkan. Tetapi, Jennie justru melewatkan mengambil beras.
"Mengapa tidak mengambil beras?" Tanya Jongin dengan dahi berkerut. Bagaimana bisa membuat nasi goreng kimchi tanpa nasi atau beras.
"Sebelum pergi, aku sudah menanak nasi di dorm. Jadi kita tidak perlu membeli beras."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love JENKAI
FanfictionBagaimana jika orang yang selama ini kau kagumi, orang yang selalu kau perhatikan secara diam-diam bahkan sebelum dia menjadi orang yang terkenal dan memiliki banyak pengemar, tiba-tiba saja menyatakan perasaanya padamu? Itu yang telah dirasakan o...